Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS dipastikan mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 tahun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memastikan akan hal itu.
Pemberian THR dan gaji ke-13 ini diyakini bisa menjadi pendorong roda perekonomian. Apalagi besaran THR yang didapat tahun ini juga ditambah dengan tunjangan kinerja sebesar 50%.
Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira pemberian THR kepada PNS setidaknya akan berdampak pada belasan juta penduduk yang siap untuk belanja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak pemberian THR ASN setidaknya bisa menggerakan belanja 16 juta penduduk secara langsung. Asumsinya ada 4 juta orang ASN dikalikan masing-masing ASN menanggung 3 orang anggota keluarga," tuturnya saat dihubungi detikcom, Jumat (15/4/2022).
Bhima yakin konsumsi masyarakat akan terdorong dengan THR PNS tersebut, sebab Ramadhan dan Lebaran tahun ini terjadi pelonggaran mobilitas. Tidak seperti 2 tahun pandemi sebelumnya.
"Diharapkan ASN langsung membelanjakan uangnya atau memberikan kepada sanak saudara di kampung halaman. Sektor usaha yang terdampak pemberian THR adalah makanan minuman, pakaian jadi, transportasi, telekomunikasi, perhotelan dan restoran," tambahnya.
Senada dengan Bhima, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah juga meyakini pemberian THR dan gaji ke-13 para PNS bisa mendorong tingkat konsumsi masyarakat.
"THR, gaji ke-13 dan tambahan tunjangan pada momen lebaran dipastikan akan mendorong konsumsi terutama untuk mereka ASN," ucapnya.
Dengan tingkat konsumsi yang tinggi, Piter memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 akan lebih baik dari kuartal sebelumnya. Namun dia yakini tidak terlalu besar kenaikannya, sebab secara bersamaan beberapa kenaikan harga kebutuhan dasar telah memangkas daya beli masyarakat bawah.
"Pertumbuhan konsumsi pada kuartal II saya perkirakan di kisaran 4% dan pertumbuhan ekonomi di kisaran 3,5-4,5%," tutupnya.
(das/dna)