Kesenjangan gaji antara CEO dan pekerja semakin melebar. Hal itu disebabkan, pejabat puncak eksekutif yang gajinya terpotong selama pandemi COVID-19 ini bisa memulihkan pendapatan yang hilang pada tahun lalu.
Menurut Equilar 100, seorang CEO menghasilkan 254 kali lebih banyak daripada rata-rata pekerja pada tahun 2021, naik 7% dari tahun sebelumnya. Bila disederhanakan maka, 1 bulan gaji seorang CEO setara dengan 21 tahun gaji seorang pekerja.
Ini merupakan gambaran awal kompensasi yang diterima CEO di antara perusahaan terbesar berdasarkan pendapatan 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2021, kompensasi CEO rata-rata mencapai US$ 20 juta atau setara Rp 287,12 miliar (kurs Rp14.356), meningkat 31% dari tahun sebelumnya. Ini terjadi karena lonjakan besar dalam penghargaan saham dan bonus tunai berdasarkan kinerja pasar dan produktivitas perusahaan.
Pakar Kebijakan Ekonomi Institute Lawrence Lawrence Mishel menyampaikan pembayaran CEO terdiri dari upah, serta bonus yang sangat menguntungkan, insentif jangka panjang dan, yang paling penting, opsi saham, yang terdiri dari sekitar 85% dari kompensasi CEO.
Sebagai perbandingan, gaji CEO turun hanya 1,6% antara 2019 dan 2020 karena pemotongan efek pandemi, dari Rp 225,39 miliar menjadi Rp 222,52 miliar.
Kompensasi pekerja rata-rata di perusahaan Equilar 100 sendiri naik dari Rp 989,63 juta pada 2020 menjadi Rp 1,03 miliar pada 2021, meningkat sekitar 4%. Equilar mengatakan lonjakan ini sebagian disebabkan oleh perusahaan yang menawarkan bonus dan pembayaran tunai lainnya dalam pemulihan ekonomi pandemi yang melihat peningkatan permintaan konsumen dan pasokan pekerja yang diperketat.
Bersambung ke halaman selanjutnya.