Jakarta -
Sekitar 79 juta jiwa diperkirakan bakal melaksanakan mudik pada libur Lebaran 2022 setelah dua tahun ada larangan mudik oleh pemerintah akibat pandemi COVID-19. Tak ayal hal itu akan membuat kepadatan di jalan oleh para pemudik.
Berkaca dari kondisi itu, PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) mengimbau kepada para pengguna jasanya untuk mengatur jadwal pengiriman paketnya lebih awal. Hal itu perlu dilakukan mengingat diperkirakan lalu lintas akan padat saat momen jelang Lebaran oleh para pemudik.
"Mengingat menjelang Lebaran arus lalu lintas akan sangat padat terlebih dengan diberlakukannya aturan one way - ganjil genap, kami menyarankan konsumen agar dapat mengatur jadwal pengirimannya, sebisa mungkin lebih awal mengirimkan paketnya," kata Direktur Operasional dan Jaringan TIKI Ahmad Ferwito, kepada detikcom, Selasa (19/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ahmad mengingatkan, bagi konsumen yang mengirim paket berupa parsel makanan dan barang pecah belah, agar mengemasnya secara aman menggunakan bubble wrap.
"Di TIKI, kami menyediakan layanan pengemasan bila konsumen membutuhkan bantuan pengemasan," tambahnya.
Lebih lanjut, Ahmad menambahkan dengan kebijakan pemerintah memberikan lampu hijau untuk mobilitas masyarakat yang ingin mudik ke kampung halamannya. TIKI berharap aktivitas mudik kali ini dapat berjalan dengan lancar, masyarakat tetap menjaga dan menjalankan protokol kesehatan.
Di industri logistik, menurutnya, momen-momen hari raya terutama Idulfitri selalu terjadi peningkatan permintaan pengiriman, karena momen hari raya selalu dimanfaatkan untuk saling berkirim parsel maupun mengirimkan barang keperluan perayaan hari raya kepada sanak keluarga.
Bagaimana prediksi situasinya? Buka halaman selanjutnya.
Berkaca dari tahun lalu, jumlah volume barang kiriman selama Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri terjadi peningkatan sebesar 5-10% dibandingkan bulan-bulan normal.
"Tahun ini, kami memprediksi volume barang kiriman di bulan Ramadan ini akan mengalami peningkatan hingga 10% dibandingkan bulan Ramadan tahun 2021 lalu. Melihat kondisi Lebaran tahun ini konsumsi belanja masyarakat akan lebih meningkat dibandingkan 2 tahun terakhir," ungkap dia.
Ahmad mengatakan untuk melayani kebutuhan pengiriman masyarakat, TIKI telah mempersiapkan rencana untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan menguntungkan bagi konsumen. Dari sisi operasional, TIKI juga telah menyiapkan staf, armada dan berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk menghadapi kenaikan permintaan menjelang Idulfitri.
JNE akan memfokuskan pada keamanan dan ketepatan waktu pengiriman. Menyiapkan berbagai moda transportasi mulai dari trucking, pesawat freighter dan pesawat carter. Lalu, menyiapkan kapasitas dan pemetaan tim operasional, baik di gerai, gudang dan kurir lapangan
"Kami juga akan memaksimalkan pemanfaatan sistem teknologi untuk membantu mempercepat dan mempermudah pekerjaan tim operasional," pungkas Ahmad.
Sementara itu, perusahaan jasa kurir lainnya, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) akan menambah jumlah sumber daya manusia (SDM) dan armada untuk menyambut lonjakan mudik Lebaran 2022.
Direktur Utama JNE M. Feriadi mengatakan strategi JNE dalam menghadapi mudik Lebaran di 2022 sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau yang sudah-sudah biasanya dalam menghadapi season seperti ini kita biasanya melakukan persiapan seperti penambahan SDM, kemudian penambahan armada yang seperti biasa rutin kita lakukan tiap kali menghadapi Lebaran," katanya.
Meski begitu, ia mengaku belum tahu berapa jumlah SDM dan armada yang dibutuhkan nanti ketika waktu lonjakan mudik Lebaran.
Feriadi menambahkan, Ramadan terutama saat Lebaran adalah bulan di mana logistik itu mengalami peningkatan karena itu SDM dan armada ditambah.
Lebih lanjut, Feriadi menegaskan, JNE beroperasi seperti biasanya. Tidak ada larangan-larangan untuk mengirim barang ke daerah mana pada waktu-waktu mudik lebaran.
"Di JNE kami tetap pada pengiriman termasuk pada hari besar. Kita kirimkan sesuai alamat," pungkas dia.