Data KAI per 19 April menunjukkan, tiket kereta untuk angkutan Lebaran telah terjual 1.102.844 tiket. Angka tersebut setara dengan 45% dari kapasitas yang tersedia yakni mencapai 2.477.094.
Jumlah penumpang tertinggi sebelum Lebaran ada pada H-2 atau 30 April 2022 di mana tiket terjual mencapai 78.352 atau 67% dari kapasitas tanggal tersebut sebanyak 116.079.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, jumlah penumpang paling tinggi pasca Lebaran jatuh pada H+4 atau tanggal 7 Mei 2022 dengan tiket terjual 67.779 atau 60% dari kapasitas tersedia 112.284.
Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, penjualan tiket mudik ini belum maksimal. Hal itu ia sampaikan merespons pertanyaan terkait prediksi kontribusi penjualan tiket mudik terhadap kinerja KAI.
"Kami sesungguhnya, sejauh ini seperti yang ketahui sama-sama kita lihat, sejauh ini penjualan tiket mudik itu belum maksimal," katanya dalam Media Briefing Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2022, Selasa (19/4).
Dia mengatakan, memang ada kesan tiket kereta api habis. Sebut saja, untuk kereta perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta. Namun, untuk rute-rute tertentu tiketnya masih banyak tersedia.
"Tapi ada di satu relasi yang memang tiketnya masih sangat banyak tersedia, misalnya sebaliknya dari Yogyakarta ke Jakarta. Itu masih bayak tersedia kalau bicara secara global," tambahnya.
Sementara, Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno menjelaskan, penjualan tiket pesawat sudah mulai membaik. Namun, dirinya belum mendapat angka pasti.
"Bukan hanya mudik tapi juga yang berlibur banyak karena aturan-aturan yang sudah diperlonggar," katanya kepada detikcom.
Dia mengatakan, untuk periode Januari-Maret 2022 telah terjadi kenaikan sebanyak 90%. "Kami lagi tunggu data penjualan untuk April-Mei, karena Mei tahun lalu kan jeblok," ujarnya.
Meski begitu, dia menuturkan, penjualan tiket itu masih di bawah sebelum pandemi. "Masih di bawahnya," imbuhnya.
(acd/das)