Sejumlah besar institusi China, termasuk China Construction Bank dan kotamadya setempat, telah menanggapi dengan bergerak lebih dekat ke platform cloud yang didukung negara daripada yang dilakukan oleh perusahaan swasta seperti Alibaba.
Aliyun berada di bawah tekanan khusus karena hubungan tegang Alibaba dengan pemerintah China yang mulai memburuk pada tahun 2020 ketika Jack Ma mengkritik regulator dalam sebuah pidato di Shanghai. Pemerintah China dengan cepat membatalkan rencana IPO untuk salah satu lini bisnis Alibaba.
Perusahaan sejak saat itu bentrok dengan regulator terkait keamanan siber, menimbulkan kekhawatiran baru bahwa masalah Alibaba belum berakhir dan bahwa bisnis cloud-nya bisa menjadi target.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alibaba bahkan mempertimbangkan untuk melepaskan bisnis cloud tahun lalu dengan potensi penilaian lebih dari US$ 100 miliar. Perusahaan akhirnya membatalkan rencana tersebut karena hambatan bisnis dan politik, kata mereka.
Aliyun juga berjuang di luar pasar dalam negerinya. Tahun lalu, ia kehilangan layanan video viral ByteDance TikTok sebagai pelanggan.
Sebenarnya, pasar cloud di China adalah yang terbesar kedua di dunia setelah AS. Pengeluaran cloud di negara itu naik menjadi US$ 27,4 miliar pada tahun 2021, naik sebesar US$ 19 miliar pada tahun sebelumnya.
Aliyun telah meningkatkan upaya untuk mendiversifikasi sumber pendapatannya. Mereka memperkenalkan layanan seperti Dropbox tahun lalu, memanfaatkan permintaan yang muncul dari pengguna individu.
Simak Video "Video Amazon Kembali Lakukan PHK, Kali Ini Pangkas 100 Karyawan"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/das)