Inang-inang Berjejer di Kota Tua, Mulai 'Jualan' Duit Lagi

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 23 Apr 2022 15:15 WIB
Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta -

Menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah, inang-inang atau jasa penukaran uang mulai berjualan di kawasan Kota Tua, Jakarta. Mereka membuka lapak di sudut-sudut kota sambil menawarkan jasa tukar uang ke masyarakat.

Dari profesinya ini, inang-inang mendapat omzet yang bervariasi. Menurut Yogi, ia bisa menukarkan uang antara Rp 5 juta - Rp 15 juta per hari. Kalau sedang ramai ia bisa menukarkan uang dengan nominal yang lebih besar. Tiap pecahan Rp 100.000 Yogi mengambil untung sebesar Rp 10.000

"Pas rame paling kalau bank udah tutup. Bisa sampe Rp 50 juta," kata yogi kepada detikcom, Sabtu (23/4/2022).

Inang-inang lainnya, Rianto mengaku bisa menukarkan uang antara Rp 2 juta sampai Rp 10 juta per hari. Omzet tersebut baru ia rasakan di tahun ini aja.

"Baru tahun ini aja, tahun kemaren pas awal pandemi sepi," ujarnya. Berbeda dengan Yogi, Rianto mengambil untung sebesar Rp 15.000 untuk penukaran Rp 100.000.

Pecahan Rp 5.000 adalah yang paling laris diburu masyarakat. "Paling laris Rp 5.000, makanya kalo Rp 5.000 jarang boleh ditawar, susah dicarinya juga. Di bank kan paling sering habis Rp 5.000," ungkap Yogi. Sementara itu, Pecahan Rp 20.000 adalah yang paling sedikit diminati.

Dalam satu hari, inang-inang biasa membawa stok uang sebesar Rp 15 juta sampai Rp 75 juta, tergantung modal masing-masing. Namun tidak semua menggunakan uang pribadi. Sebagian hanya membantu menjualnya saja dan harus setor ke bos pemilik uang.

Meski membawa segepok uang di ranselnya, inang-inang di Kota Tua mengaku tidak pernah merasa khawatir. Ancaman perampokan dan tindakan kriminal tidak pernah dialami. "Kita kan rame-rame di sini, jadi saling menjaga aja," kata Yogi.

Yogi pun mengaku tidak pernah dilarang oleh Satpol PP. "Nggak ngundang kerumunan juga, jadi nggak apa-apa," ungkapnya.

Satu-satunya masalah yang kerap menghambat adalah kendala cuaca. Jika kondisi hujan maka sangat sedikit masyarakat yang menukarkan uang. "Ujan siapa sih yang mau minggir, macet lagi kan," tutupnya.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork