Mudik Lebaran Pakai Bus? Jangan Kaget Harga Meroket Sampai 100%!

Mudik Lebaran Pakai Bus? Jangan Kaget Harga Meroket Sampai 100%!

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 26 Apr 2022 10:18 WIB
Pemudik bersiap menaiki bus di Terminal Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/4/2022). H-10 Lebaran pemudik mulai ramai di Terminal Bekasi. Saat ini didominasi oleh pemudik tujuan pulau Sumatera. Warga melakukan mudik lebih awal ke sejumlah kota tujuan di Jawa dan Sumatera untuk menghindari kemacetan dan penumpukkan penumpang saat puncak arus mudik yang diprediksi akan terjadi tanggal 28 April hingga 1 Mei mendatang.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Harga tiket bus antar kota-antar provinsi (AKAP) diberlakukan kenaikan sejak H-7 Lebaran 2022. Tidak tanggung-tanggung, lonjakannya mencapai 30-100% yang berlaku untuk tujuan jarak dekat, menengah, hingga jauh.

"Seluruh PO bus menaikkan tarif mulai H-7 Lebaran. Kenaikan tarif untuk jurusan jarak jauh kisaran 30%, untuk jarak menengah & dekat sampai 80%," kata Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan kepada detikcom, Selasa (26/4/2022).

Kenaikan harga tiket untuk membantu keuangan operator bus yang terkena dampak pandemi COVID-19 selama dua tahun. Hal itu juga buat subsidi biaya operasional yang harus membawa angkutan kosong saat kembali ke Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti saat arus mudik okupansi bus dari Jakarta ke tujuan penumpang 100%, namun sebaliknya bus kosong kembali ke Jakarta," tuturnya.

Kurnia melihat mulai ada lonjakan pemudik setelah dua tahun tradisi tersebut dibatasi. Saat ini pemanfaatan bus untuk mudik Lebaran disebut sudah sama kondisinya seperti sebelum pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Utilisasi bus mencapai 100%, sudah hampir sama dengan kondisi angkutan mudik Lebaran pada tahun 2019," imbuhnya.

"Maka penyesuaian tarif untuk menutupi biaya operasional bus guna memenuhi kebutuhan pelayanan penumpang yang meningkat," tambahnya.

Dihubungi terpisah, PO Sumber Alam salah satu pihak yang menaikkan harga tiket bus juga mencatat ada kenaikan sampai dua kali lipat karena mengaku harus mengirim angkutan kosong ke Jakarta.

"Ada kenaikan 2x lipat dari harga normal karena satu arah harus kosong untuk menjemput penumpang," kata Pemilik dari PO Sumber Alam, Anthony Steven Hambali.

(aid/dna)

Hide Ads