Selain itu, komitmen Beijing yang teguh terhadap kebijakan nol-COVID telah mengambil korban ekonomi besar-besaran, dan meningkatkan ketidakpastian tentang pertumbuhan di masa depan.
Ekonomi China melambat tajam pada Maret. Tercatat konsumsi merosot untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun. Sementara pengangguran di 31 kota besar melonjak ke rekor tertinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa ekonom bahkan berbicara tentang kemungkinan resesi kuartal ini di China karena Beijing tampaknya bertekad untuk mempertahankan kebijakan nol-Covid meskipun ada harga mahal yang harus dibayar di sektor perekonomian.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pada hari Selasa memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk China menjadi 4,4%, turun dari 4,8%. IMF memeringatkan risiko dari kebijakan ketat nol-COVID Beijing. Perkiraan itu jauh di bawah perkiraan resmi pemerintah China di sekitar level 5,5%.
(hal/das)