Supari mengatakan penyuluh digital adalah garda terdepan yang mengajari masyarakat agar lebih melek dan aplikatif terhadap layanan perbankan digital. Sebagai gambaran, di BRI sendiri penyuluh digital memiliki 3 peran utama yaitu mengajari masyarakat membuka rekening digital, mengajari bertransaksi digital, dan mengedukasi untuk berhati-hati terhadap kejahatan digital.
Ia menuturkan geliat ekonomi melalui Pasar Ramadan BRI menjadi bukti di lapangan atas semakin optimisnya indeks bisnis UMKM. Seperti diketahui, BRI Research Institute secara rutin per kuartal mengeluarkan hasil riset BRI Micro & SME Index (BMSI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kuartal I/2022 survei tersebut mengindikasikan kegiatan UMKM semakin membaik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Tercermin dari Indeks Bisnis (IB) UMKM kuartal I/2022 yang naik dari level 104,1 ke level 104,6.
Survei tersebut juga menggambarkan bahwa pelaku UMKM memperkirakan usahanya semakin baik dan optimistis memasuki kuartal II/2022. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Bisnis (IEB) UMKM yang berada di level 131,3.
Optimisme itu ditopang oleh sejumlah faktor, yaitu pandemi COVID-19 yang semakin terkendali. Puncak panen raya tanaman bahan makanan pada kuartal II-2022. Harga komoditas yang tetap tinggi, serta meningkatnya permintaan masyarakat selama bulan puasa dan Idul Fitri 2022.
Adapun indeks kepercayaan pelaku UMKM kepada pemerintah (IKP) pada kuartal I-2022 bertahan di atas level 100. Namun mengalami penurunan menjadi 128,9 dari kuartal sebelumnya sebesar 139,7. Penurunan IKP terutama dipicu oleh menurunnya penilaian pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah menstabilkan harga barang dan jasa.
"Dengan optimisme pelaku UMKM memasuki kuartal II 2022, BRI semakin optimistis mampu mengejar pertumbuhan kredit 9%-11% tahun ini, dengan tetap menjaga sustainability kinerja," pungkas Supari.
(prf/hns)