Setelah dua tahun pandemi COVID-19 melanda dunia termasuk Indonesia. Pemerintah akhirnya tahun ini memberikan kelonggaran untuk masyarakat agar bisa melakukan mudik alias pulang kampung saat lebaran.
Berbagai moda transportasi bisa digunakan untuk mencapai kampung halaman. Mulai dari transportasi darat, laut dan udara.
Tapi kali ini detikcom mewawancarai para penumpang KM Ciremai yang mengikuti program mudik gratis yang digelar pemerintah. Tahun ini merupakan tahun yang sangat menggembirakan untuk Taslimah (46) dia akhirnya bisa mudik ke kampung halamannya di Semarang bersama suami dan anaknya.
"Rasanya senang sekali, karena akhirnya bisa mudik. Tahun-tahun sebelumnya nggak bisa karena pemerintah juga nggak ngizinin kan. Jadi rasanya lega gitu," kata dia saat ditemui detikcom, Sabtu (30/4/2022).
Ini merupakan kali pertama Taslimah dan keluarga menggunakan kapal laut sebagai transportasi mudik. Biasanya dia menggunakan kereta atau bus untuk pulang kampung.
Informasi mudik menggunakan kapal laut ini dia dapatkan dari Instagram Kementerian Perhubungan. "Saya dapat info dari Instagram dan berita-berita di media. Cari tiket bus dan kereta habis langsung daftar ini yang penting bisa pulang dan ketemu orang tua dan keluarga di kampung," ujarnya.
M Farid bersama anak dan istrinya juga akhirnya memilih mudik menggunakan kapal laut karena transportasi darat sudah habis dan pesawat harganya sudah naik gila-gilaan.
Mudik kali ini adalah pertama kalinya dia menggunakan kapal laut. "Memang agak lama sampainya kalau dibandingkan dengan jalur darat atau udara. Pengalaman pertama saya juga ini mudik pakai kapal laut, ternyata enak juga nggak kayak bayangan saya sebelumnya," jelas dia.
Kesan pertama yang dirasakan Farid ketika menginjakkan kaki di Pelabuhan Tanjung Priok, dia merasa seperti berada di Bandara. Lalu ketika masuk ke dalam kapal dia merasa kapal tidak bergoyang-goyang seperti naik kapal kecil.
"Saya pernah naik kapal, goyangan dan getarannya berasa banget. Tapi ini nggak, jadinya nyaman," tambah dia.
Memang tujuan mudik Farid dan istrinya adalah ke Sragen. Namun hal itu bukan masalah buat dia karena bisa menuju Sragen menggunakan sepeda motor.
Untuk balik ke Jakarta dia juga sudah terdaftar pada program mudik gratis pada tanggal 10 Mei mendatang. Farid sangat senang akhirnya bisa kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga.
(kil/eds)