Menurut hasil survei harga emas minggu ini yang dilakukan Kitco News terhadap 17 analis Wall Street, sebanyak 53% meyakini harga emas akan naik. Lalu sebanyak 35% meramalkan harga emas turun, dan 12% meyakini harga emas netral.
Sementara itu dalam polling online Main Street terdapat 1.049 suara. Dari jumlah tersebut, 637 responden, atau 61% meyakini harga emas naik minggu depan. 245 lainnya, atau 23%, memilih penurunan, sementara 162 pemilih, atau 16%, netral dalam waktu dekat.
Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day mengatakan, dia melihat kebijakan moneter The Fed akan mendorong harga emas lebih tinggi dalam waktu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lingkungan moneter tetap menguntungkan, dengan The Fed terdengar hawkish, tetapi dalam kenyataannya, pengetatan terlalu sedikit dan terlalu terlambat; sementara ECB ragu-ragu dan baik China maupun Jepang melonggarkan," katanya.
Menurut data Kitco harga emas berjangka Comex Juni pada penutupan Jumat kemarin berada di level US$ 1.883. Angka itu turun 1,6% secara mingguan dan turun 2,19% secara bulanan.
Penurunan harga emas dunia sendiri tercermin dalam harga emas keluaran Antam 24 karat yang juga terus mengalami penurunan. Pada posisi perdagangan sebelum libur Lebaran atau pada 28 April 2022 harga emas Antam turun Rp 6.000/gram dan berada di level Rp 975.000 per gram.
Jika dilihat dari grafiknya, harga emas Antam mengalami penurunan sejak 18 April 2022 yang saat itu berada di level Rp 1.010.000 per gram. Keesokan harinya turun ke level Rp 1.007.000 per gram.
Penurunan pun berlanjut ke posisi Rp 995.000 per gram. Lalu terus mengalami penurunan hingga level Rp 975.000 per gram.
(das/dna)