Ia mencontohkan, untuk pekerjaan administrasi di satu perusahaan tentu memungkinkan untuk WFH. Namun, untuk sektor tertentu seperti industri sulit dilakukan secara online.
"Secara umum pengusaha sangat bisa menerima dan memahami yang menjadi ajakan dan imbauan dari pemerintah tersebut karena tujuannya agar pasca COVID-19 ini kita tentu tetap mampu mengendalikan dengan tingkat yang sangat rendah penyebaran COVID ini. Sehingga keberlanjutan daripada proses ekonomi kita untuk pulih kembali, yang saat ini sudah bergerak dan bangkit itu bisa berlangsung dengan baik sampai akhir tahun depan," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman merespons positif ajakan pemerintah untuk WFH. Tapi, ia menilai penerapan WFH sulit diterapkan secara total.
"Sekarang itu rasanya sulit dilakukan WFH untuk kerja. Kadang-kadang di perusahaan itu bukan pegawai administrasi tapi pekerjaan yang berkaitan dengan produk," katanya.
Ia pun mencontohkan, dari 600 pegawai mungkin hanya sekitar 20% yang merupakan pegawai administrasi. Kembali, dia menuturkan, penerapan WFH sulit dilakukan. Apalagi, saat ini pengusaha dalam tahap pemulihan.
"Kita kan perlu recovery, abis COVID, libur Lebaran, kita membuka lagi sekarang. Kalau ditutup lagi repot lagi kita," ujarnya.
Baca juga: Luhut-Ida Kompak Minta Swasta WFH! |
(acd/hns)