Bicara Antisipasi Perubahan Iklim, Airlangga Sebut No Action Talk Only

Bicara Antisipasi Perubahan Iklim, Airlangga Sebut No Action Talk Only

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 11 Mei 2022 12:15 WIB
Airlangga Hartarto
Foto: dok. Kemenko Perekonomian
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto membahas mengenai komitmen negara perihal perubahan iklim. Menurutnya, sejauh ini komitmen perubahan iklim dalam Conference of the Parties (COP) belum direalisasikan.

Airlangga mengatakan berbagai komitmen hanya disampaikan tetapi tidak dilanjutkan dengan aksi nyata. Ia pun mengingatkan agar hal tersebut harus dihindari.

"Dari COP ke COP, Pak Wamen KLHK juga selalu hadir, komitmen yang disampaikan secara verbal tidak dilanjuti dengan action. Jadi, no action talk only. Ini yang kita harus dorong," katanya dalam Green Economy Indonesia Summit 2022, Rabu (11/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Conference of the Parties (COP) sendiri adalah pertemuan delegasi dari beberapa negara untuk membahas komitmen terkait iklim global. COP diciptakan untuk tujuan membangun upaya para pihak konferensi untuk mengatasi perubahan iklim.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, jika dana untuk perubahan iklim telah disediakan, maka harus sejalan dengan komitmen yang telah disampaikan.

ADVERTISEMENT

"Kita minta pull of fund ditaruh dulu. Sehingga action itu dihitung komitmennya dengan dana yang ditaruh," jelasnya.

Untuk Indonesia sendiri, dana yang diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim sebesar Rp 3.461 triliun. Dana itu untuk digunakan sampai 2030.

"Untuk kapasitas teknologi yang didorong harus melibatkan, BUMN, swasta, pemerintah daerah dan masyarakat," jelasnya.

Komitmen untuk mengatasi perubahan iklim juga telah disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sidang umum dan KTT G20 di Roma. Airlangga mengatakan Indonesia berkomitmen mewujudkan ekonomi hijau.

"Ini manifestasinya menjadi salah satu agenda di Presidensi G20, melengkapi arsitektur kesehatan yang disampaikan tadi. Di sini juga ada transisi ekonomi berbasis digital dan transmisi energi. Presidensi G20 juga membahas pembiayaan berkelanjutan, dan juga pembangunan multilateral dana swasta pembangunan energi berbasis rendah karbon," pungkasnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads