Harga Emas Diramal Turun Terus, Bisa Balik ke Rp 800 Ribu/Gram?

Harga Emas Diramal Turun Terus, Bisa Balik ke Rp 800 Ribu/Gram?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 11 Mei 2022 13:56 WIB
Harga emas terus merangkak naik. Hari ini, harga emas Antam bahkan tembus Rp 1 juta. Pergerakan harga emas ini pun diperkirakan masih akan mengalami kenaikan.
Harga Emas Diramal Masih Turun Terus, Bisa Balik ke Rp 800 Ribu/Gram?/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Harga emas turun dalam rentang waktu yang terbilang cukup panjang. Penurunan ini diprediksi terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

Harga emas di pasar spot turun 0,5% ke level US$ 1.844,95 per troy ounce pada pukul 13.52 ET dan emas berjangka Amerika Serikat (AS) turun 1% ke level US$ 1.841 per troy ounce atau Rp 26 juta (kurs Rp 14.300).

Harga emas internasional biasanya dihitung per troy ounce atau setara 31,1 gram. Jika dihitung per gram, harga emas internasional sekitar Rp 847.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan harga emas internasional itu membuat harga emas dalam negeri seperti yang dijual Antam juga melemah hingga hari ini dijual Rp 966.000 per gram.

Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaib mengatakan harga emas di pasar spot diprediksi bisa mencapai level terendah di kisaran US$ 1.825 per troy ounce. Jika dirupiahkan, harga emas sekitar Rp 951.000 per gram termasuk ongkos dan sertifikat.

ADVERTISEMENT

"Emas ada koreksi kemungkinan ke US$ 1.825, itu kemungkinan level terendah. Ada kemungkinan besar pasar sedang menunggu inflasi besok di hari Kamis yang akan dijadikan sebagai acuan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga," kata Ibrahim kepada detikcom, Rabu (11/5/2022).

Harga emas bisa balik ke Rp 800.000 per gram? Cek halaman berikutnya.

Nasib Harga Emas

Saat ditanya apakah harga emas bisa balik ke level Rp 800.000 per gram, Ibrahim melihat kemungkinannya sangat kecil. Jika inflasi global sudah terkendali, harga emas diprediksi kembali naik ke posisi semula sebelum terjadi penurunan.

"Harga Rp 800.000 itu sepertinya berat untuk saat ini. Kemungkinan besar hanya, mungkin kalau di bawah Rp 900.000 itu bisa terjadi. Jadi range-nya memang di dua tahun ke belakang 2020-2022 memang fluktuasinya di atas US$ 1.800-an per troy ounce," jelasnya.

"Artinya rata-rata logam mulia akan di Rp 900-an ribu per gram kalau memang inflasinya sudah kembali normal, karena harga emas itu dari tahun ke tahun pasti mengalami kenaikan," tambahnya.

Ramalan harga emas masih akan turun dalam beberapa hari ke depan juga dikatakan oleh Analis Komoditas Ariston Tjendra. Dia memprediksi harga emas di pasar spot bisa di kisaran US$ 1.760 per troy ounce atau Rp 920 ribu per gram.

"Kalau dari grafik pergerakan harga emas spot, tren masih terlihat menurun. Masih ada potensi turun ke kisaran US$ 1.800-1.760 per troy ounce," kata Ariston.

Pelaku pasar disebut masih mengantisipasi kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif tahun ini sehingga dolar AS menguat dan ikut menekan harga emas. "Pada rapat berikutnya di Juni dan Juli, para petinggi bank sentral AS ini sudah mengindikasikan kenaikan masing-masing 50 basis poin," tuturnya.


Hide Ads