Investor Global Pusing Kepala Gara-gara Lockdown di China

Investor Global Pusing Kepala Gara-gara Lockdown di China

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 11 Mei 2022 14:00 WIB
Residents stand on a street waiting for nucleic acid test during lockdown amid the coronavirus disease (COVID-19) pandemic, in Shanghai, China, April 17, 2022. REUTERS/Aly Song
Foto: REUTERS/ALY SONG

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menjadi pasar terbesar untuk berbagai industri, mulai dari barang mewah hingga mobil. Tapi bulan lalu, ekonomi terbesar kedua di dunia itu melambat tajam, tidak hanya aktivitas belanja konsumen tetapi lapangan kerja juga terkena imbasnya.

Estée Lauder, yang merupakan rumah bagi kosmetik Bobbi Brown dan MAC, sekarang mengharapkan penjualan globalnya tumbuh antara 7% dan 9% tahun-ke-tahun, turun dari kisaran sebelumnya 13%-16% pada bulan Februari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku usaha mengatakan telah menerima dampak besar dari penangguhan semua bisnis di Rusia dan Ukraina setelah invasi, yang menyebabkan penurunan penjualan.

"Penjualan juga turun 4% di Asia Pasifik selama kuartal terakhir, yang didorong sepenuhnya oleh China Raya," kata Chief Financial Officer Tracey Travis melalui panggilan telepon, dilansir dari CNN Business.

ADVERTISEMENT

Beberapa bisnis telah menolak untuk membuat prediksi. Pekan lalu, Starbucks (SBUX) sampai harus menangguhkan target kinerja keuangan selama enam bulan ke depan, CEO Howard Schultz menyebutnya sebagai satu-satunya langakah yang paling bertanggung jawab yang bisa diambil.

"Situasi di China ini belum pernah terjadi sebelumnya," katanya kepada analis melalui jaringan telepon, dilansir dari CNN Business.

"Kondisi di China sedemikian rupa sehingga kami hampir tidak memiliki kemampuan untuk memprediksi kinerja kami di China pada kuartal pertama tahun ini." Negara ini adalah pasar terbesar kedua Starbucks.

Kering, pemilik Gucci dan Bottega Veneta, mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya juga kesulitan, dengan penurunan tajam penjualan mereka yang dipicu penutupan toko dan tantangan utama logistik yang ditimbulkan oleh lockdown.

"Situasinya mudah-mudahan hanya sementara," kata Chief Financial Officer Jean-Marc Duplaix pada panggilan penjualan perusahaan, dilansir dari CNN Business.

Perusahaan juga menghadapi masalah di bagian belakang. Selama beberapa tahun terakhir, banyak bisnis telah bekerja untuk mengalihkan setidaknya sebagian dari manufaktur mereka ke luar China, akibat perang dagang dengan Amerika Serikat. Tapi itu tidak mencegah sejumlah besar nama dalam negeri yang terjebak dalam kebijakan COVID tesebut.

Bulan lalu, Apple (AAPL) memperingatkan kerugian besar terkait wabah COVID-19 di China, dengan mengatakan bahwa masalah rantai pasokan dapat memukul penjualannya hingga $4 miliar hingga $8 miliar pada kuartal ini. Bulan lalu, Microsoft (MSFT) juga mengatakan bahwa penghentian produksi di China telah mengurangi pasokan bahan untuk laptop Surface dan konsol Xbox, dan berpotensi "berdampak besar" pada kinerja kuartalannya. Sebagian besar produksi pembuat PC ada di China, menurut daftar pemasok teratas terbarunya.

Banyak merek telah menyatakan optimisme tentang pemulihan bisnis mereka setelah krisis mereda. Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah China telah bekerja untuk membuat lebih banyak bisnis agar dapat berdiri dan berjalan, sementara itu juga berjanji untuk membantu mengendalikan kerusakan ekonomi.
Tetapi para analis telah memperingatkan efek buruk dari kebijakan "nol COVID" di China, dengan mengatakan bahwa ekonomi dapat melambat secara signifikan tahun ini.

Meskipun demikian, Presiden China Xi Jinping telah menggandakan pendekatan pandemi dengan mengatakan pada hari Kamis bahwa pemerintah akan "dengan tegas mematuhi" kebijakan "nol COVID".

Ketika negara-negara lain mulai dibuka kembali, beberapa perusahaan asing mungkin akan mempertimbangkan untuk memindahkan kantor pusat regional mereka keluar dari China, menurut Jörg Wuttke, presiden Kamar Dagang Uni Eropa di China.

"Saya pasti melihat diskusi," katanya dilansir dari CNN Business.


(dna/dna)

Hide Ads