Disney+ Kebanjiran Jutaan Pelanggan Baru, Netflix Ketar-ketir Nggak Nih?

Disney+ Kebanjiran Jutaan Pelanggan Baru, Netflix Ketar-ketir Nggak Nih?

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Kamis, 12 Mei 2022 10:09 WIB
Netflix
Netflix/Foto: Unsplash/Freestocks
Jakarta -

Walt Disney mencatatkan lompatan pelanggan untuk layanan streamingnya. Lebih dari 9 juta orang berlangganan platform video online Disney dalam tiga bulan pertama di 2022, kebanyakan dari mereka ke Disney+.

Tidak hanya layanan streaming, bisnis taman hiburan Disney juga berkembang pesat, bangkit dari pandemi COVID-19. Sementara pesaing layanan streamingnya, Netflix mengalami penurunan pelanggan bulan lalu.

Netflix kesulitan untuk mendapatkan anggota baru, karena mencoba membangun dari basis anggotanya yang sudah 220 juta. Selain itu, saat ini sudah lebih banyak pesaing memasuki industri layanan streaming.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi, para analis khawatir bahwa masalah yang dialami Netflix mungkin lebih luas dan perlambatan yang lebih besar bisa saja terjadi. "Sebuah kelegaan besar bagi Disney", kata Analis PP Foresight, Paolo Pescatore dikutip dari BBC, Kamis (12/5/2022).

Disney telah menggelontorkan investasi ke dalam layanan streaming. Disney melihatnya sebagai kunci masa depan bisnisnya karena jumlah penonton film berkurang dan begitu juga penonton televisi.

ADVERTISEMENT

Sejak diluncurkan pada 2019, jumlah pelanggan Disney+ telah mencapai hampir 138 juta. Disney+ memiliki serial hit seperti Moon Knight Marvel dan film Pixar Turning Red. Perusahaan juga memiliki Hulu, ESPN, dan Hotstar di India.

Eksekutif Disney mengatakan pertumbuhan pelanggan selama enam bulan terakhir lebih kuat dari yang mereka harapkan.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Mereka mengatakan mungkin pertumbuhan Disney melambat dalam beberapa bulan mendatang, karena perusahaan memasuki pasar negara seperti Polandia, di mana perang di Ukraina mempengaruhi sentimen negara tersebut.

"Kami masih mengharapkan peningkatan pertumbuhan," kata Kepala Keuangan Disney Christine McCarthy.

Pescatore mengatakan pertumbuhan Disney kemungkinan akan tetap kuat, karena Disney mengincar lebih banyak pasar di luar negeri. Selain itu, Disney juga merencanakan layanan yang didukung oleh iklan.

"Untuk saat ini, penerimaan untuk layanan langsung ke konsumen seperti Disney+ tetap kuat dan akan terus berlanjut. Pada akhirnya, itu berada dalam fase pertumbuhan yang berbeda dibandingkan dengan para pesaing, termasuk Netflix, mirip dengan sebuah start-up," katanya.

Pendapatan Disney secara keseluruhan dalam tiga bulan pertama tahun ini naik 23% dari tahun lalu menjadi US$ 19,25 miliar atau setara Rp 279 triliun (kurs Rp 14.540), didorong oleh bisnis taman hiburannya yang mencatatkan pendapatan lebih dari dua kali lipat.

Halaman 3 dari 2
(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads