Banyaknya sanksi yang diterima Rusia membuat Presiden Vladimir Putin murka. Putin merilis daftar negara tidak bersahabat dan semakin serius melakukan balas dendam.
Putin memerintahkan para ahli membentuk tim kerja untuk merealisasikan balas dendamnya. Tim kerja itu dipimpin oleh Penasihat Presiden Rusia, Maxim Oreshkin termasuk pejabat tinggi seperti Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina.
Salah satu balas dendam yang akan dilakukan Putin yakni kewajiban membayar pembelian bahan bakar dari Rusia dengan mata uang rubel Rusia. Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (13/5/2022). Langkah ini diambil setelah Rusia terus dihujani sanksi oleh negara-negara barat, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanksi apa saja yang didapat Rusia hingga membuat Putin semakin murka? detikcom merangkum sanksi dari beberapa negara yang terang-terangan memberi sanksi kepada Rusia, seperti AS, Uni Eropa, dan Inggris.
Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat (AS) menjadi negara maju yang gencar memberikan sanksi kepada Rusia. Pada bulan lalu saja, negara ekonomi terbesar di dunia itu menghentikan akses pemerintah Rusia terhadap cadangan dana negara itu di perbankan AS.
Akibat pengenaan sanksi tersebut, maka cadangan uang Rusia yang disimpan di lembaga keuangan AS bakal dibekukan. Dampaknya, Rusia akan sulit membayar utangnya kepada investor internasionalnya.
Sementara yang terbaru, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan memberikan serangkaian sanksi baru terhadap Rusia. Sanksi ini ditetapkan AS usai Presiden Joe Biden dan para pemimpin G-7 bertemu secara virtual dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu, 8 Mei 2022.
Melansir dari CNN, kali ini pemerintah AS menargetkan kontrol ekspor baru terhadap sektor industri Rusia, media asal Rusia, dan sekitar 2.600 pembatasan visa bagi pejabat Rusia dan Belarusia.
Dalam pelaksanaannya, AS akan memberikan sanksi pertama terhadap eksekutif Gazprombank, perusahaan raksasa tempat sebagian besar negara Eropa membeli gas Rusia.
AS juga menerapkan sanksi bagi tiga stasiun televisi Rusia, yakni perusahaan gabungan Channel One Russia, stasiun televisi Russia-1, dan perusahaan penyiaran gabungan NTV.