Jakarta -
India telah mengumumkan pelarangan ekspor gandum. Hal ini karena gelombang panas yang melanda India dan menyebabkan produksi terganggu sehingga harga mengalami kenaikan.
Kondisi ini disebut bisa berdampak pada stabilitas pangan di Indonesia. Pasalnya Indonesia sendiri merupakan importir gandum setiap tahunnya.
Gandum adalah bahan baku untuk mi instan, tepung terigu sampai untuk makanan ternak. Nah kondisi ini apakah akan berpengaruh pada harga mi instan di Indonesia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan ini tergantung dari pasokan gandum di dalam negeri.
"Ini bergantung dari stabilitas pasokan gandum di dalam negeri. Faktor kedua dari sisi marjin produsen yang akan ditekan sehingga konsumen tidak terlalu terbebani kenaikan harga jual produk akhir," kata Bhima saat dihubungi, Sabtu (14/5/2022).
Dia mengungkapkan, untuk perusahaan besar masih bisa memangkas marjin.
"Sementara perusahaan kecil yang produksi kue, dan roti mau tidak mau sesuaikan harga kalau bahan baku naik," jelas dia.
Halaman berikutnya tentang 4 dampak dari larangan ekspor gandum India. Langsung klik
Bhima menjelaskan ada 4 dampak dari pelarangan ekspor.
Pertama, harga gandum di pasar internasional telah naik 58,8% dalam satu tahun terakhir. Imbas pada inflasi pangan akan menekan daya beli masyarakat.
Contohnya tepung terigu, mie instan sangat butuh gandum, dan Indonesia tidak bisa produksi gandum.
Banyak industri makanan minuman skala kecil yang harus putar otak untuk bertahan di tengah naiknya biaya produksi.
Kedua, pelarangan ekspor gandum yang belum diketahui sampai kapan waktunya membuat kekurangan pasokan menjadi ancaman serius. Perang Ukraina-Rusia sudah membuat stok gandum turun signifikan, ditambah kebijakan India, tentu berimbas signifikan ke keberlanjutan usaha yang butuh gandum.
Ketiga, pengusaha harus segera mencari sumber alternatif gandum dan ini harusnya menjadi kesempatan bagi alternatif bahan baku selain gandum seperti tepung jagung, singkong, hingga sorgum yang banyak ditemukan di Indonesia.
Keempat, pakan ternak yang sebagian menggunakan campuran gandum, ketika harga gandum naik bisa sebabkan harga daging dan telur juga naik.