Mal Blok M Hidup Segan Mati Tak Mau, Begini Nasib Pedagang yang Tersisa

Mal Blok M Hidup Segan Mati Tak Mau, Begini Nasib Pedagang yang Tersisa

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 17 Mei 2022 07:30 WIB
Suasana Mal Blok M
Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom: Suasana Mal Blok M

Kios Tutup

Jauh sebelum isu ini tersebar, banyak pelaku usaha yang telah menutup gerainya karena pengunjung sudah tidak ramai lagi, dan akhirnya tidak bisa membayar sewa.

"Kebanyakan tidak kuat membayar sewa. Ya karena semakin ke sini semakin sepi. Anjlok total semuanya. Terutama di bagian baju-baju di sana, tinggal 3-4 kios yang buka," ujar salah seorang penjaga toko aksesoris, kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menambahkan kondisi ini telah terjadi sejak tahun 2014-an dan semakin diperparah dengan pandemi Covid-19.

Salah satu penjaga toko pakaian mengatakan sepinya Mal Blok M diawali dengan ditutupnya gerai Ramayana dan Robinson, diikuti dengan toko-toko lainnya.

ADVERTISEMENT

"Dulu ada Ramayana, Robinson, dan KFC juga itu ikonnya. Mall ini sangat terkenal pada masanya sebagai mall terowongan bawah tanah. Setelah tutup, pelan-pelan gerai-gerai kecil juga banyak yang ikut tutup. Karena ikonnya sudah tidak ada, pengunjungnya jadi berkurang juga tidak ada penariknya," ujar dia.

Pemilik ATR Fashion, Faris menyatakan jika dibandingkan dengan kondisi sekarang dengan masa jaya Mal Blok M dulu di tahun 2000-an, pemasukan harian dari gerai Faris anjlok hingga mencapai 70-80%.

"Sekarang coba buka lewat online juga, karena jaman sekarang apa-apa serba online ya jadi banyak juga orang yang memilih belanja lewat online saja. Cuma ya namanya buka toko online harus amanah dan pesaingnya juga semakin banyak," ujar dia.

Persaingan pasar yang semakin terbuka lebar berkat kemajuan di bidang teknologi dan semakin banyaknya mall-mall besar di Jakarta yang berdiri, juga menjadi faktor tambahan yang mengakibatkan para pedagang dituntut untuk berjuang lebih keras.


(ara/ara)

Hide Ads