Kondisi penjualan masker di tahun ketiga pandemi COVID-19 mengalami penurunan. Dari pantauan detikcom di Pasar Pramuka, Jakarta, pedagang mengaku omzet di tokonya turun cukup drastis.
"Kalo pas awal corona rata-rata sehari bisa dapat Rp 40 juta. Sekarang paling Rp 20 juta," kata Alam salah satu penjual masker di Pasar Pramuka kepada detikcom, Rabu (18/5/2022).
Menurutnya penurunan penjualan masker terjadi seiring dengan melandainya pandemi dan mulai melimpahnya stok masker di pasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melandainya pandemi COVID-19 juga membuat penjual menurunkan harga masker. Masker yang dulu dijual jutaan rupiah kini kembali ke harga normalnya.
"Kalau ini (masker Sensi) dulu dijual ratusan sampe jutaan. Tapi sekarang udah normal. Kalau yang 3M lebih mahal, pernah dijual Rp 1,5 juta per box," kata Dwi, penjual masker lainnya di pasar pramuka. Masker Sensi berisi 40 lembar masker, sedangkan 3M berisi 20 lembar masker.
Tingginya harga masker saat itu disebutnya sebagai permainan harga. Banyak masyarakat yang masih takut dengan corona sehingga berbondong-bondong membeli masker. Situasi ini membuat stok masker langka dan dimanfaatkan produsen untuk menaikkan harga.
Pedagang sudah mendengar kabar pelonggaran penggunaan masker yang diumumkan presiden Joko Widodo (Jokowi) Selasa kemarin. Namun mereka belum tahu apakah kebijakan tersebut bakal mempengaruhi penjualan masker di Pasar Pramuka atau tidak.
"Ya kalo yang ngirimnya nurunin kita juga ikut nurunin," kata Dwi. Namun Dwi memperkirakan kalau pun ada penurunan harga masker maka hanya terjadi pada masker-masker biasa. Sementara merk Sensi dan 3M tidak akan turun terlalu drastis.
(das/das)