Mentan Pede Bisa Cepat Kendalikan Penyakit Kuku dan Mulut

Mentan Pede Bisa Cepat Kendalikan Penyakit Kuku dan Mulut

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 18 Mei 2022 19:45 WIB
Syahrul Yasin Limpo
Foto: Kementan
Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan penyakit kuku dan mulut pada ternak dapat disembuhkan dan tidak menular ke manusia. Oleh sebab itu dia optimistis penanganan penyakit mulut dan kuku dapat dikendalikan secara cepat.

"Jadi sebenarnya PMK ini dapat disembuhkan dan tidak menular ke manusia, tetapi kita harus waspada dan terus bekerja. Yang terpenting tidak boleh membangun kepanikan karena itu sangat berbahaya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/5/2022).

Syahrul pun mengungkap 3 strategi untuk mempercepat pengendalian penyakit mulut dan kuku. Pertama, kata SYL, Kementerian Pertanian mengajak untuk menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua menerapkan strategi manajemen sebagai langkah penguatan dan ketiga adalah strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.

Lebih lanjut, Syahrul mengatakan berdasarkan hasil penelitian dan penelusuran selama ini, penyakit PMK masuk dalam kategori penyakit hewan yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebab kata dia, seluruh bagian daging pada hewan yang positif PMK dapat dimakan melalui prosedur yang telah ditetapkan.

ADVERTISEMENT

"Sekali lagi PMK dapat disembuhkan dan tidak berbahaya dikonsumsi manusia. Kedua, jajaran Kementan bersama 16 daerah yang terkontaminasi PMK menyatakan siap menghadapi Idul Qurban dan meski ada PMK, pasokan sapi yang ada tidak bersoal," lanjutnya.

Dalam rangka memantau kondisi dan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, Kementan membuka posko pengaduan dan crisis center PMK.

Masyarakat yang memiliki hewan dengan gejala PMK dapat menghubungi nomor 081286345622. Posko darurat tanggap darurat ini dikelola langsung Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan.

"Oleh karena itu jajaran Kementan siaga 1 dan lintas sektor di bawah jajaran Dirjen terus bekerja. Alhamdulillah sekarang tren penyebarannya sudah menurun," ujarnya.




(das/das)

Hide Ads