Segini Biaya Hidup Starling di Jakarta, Pendapatan Nutup?

Liputan Khusus

Segini Biaya Hidup Starling di Jakarta, Pendapatan Nutup?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 22 Mei 2022 17:30 WIB
Penjual Kopi Keliling, Starling
Foto: Herdi Alif Al Hikam
Jakarta -

Penjaja kopi keliling atau yang kerap disapa starling menggantungkan hidupnya di jalan Jakarta. Setiap hari, mereka menggenjot sepedanya di sudut jalan-jalan Jakarta demi mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Starling menjadi salah satu profesi dengan penghasilan harian. Menurut pengakuan para penjaja kopi keliling pendapatan mereka makin menurun akhir-akhir ini. Mau tidak mau mereka pun harus berupaya keras untuk mencukupi biaya hidupnya di Jakarta.

Agus misalnya, penjaja kopi keliling ini memiliki tanggungan yang cukup banyak. Mulai dari biaya hidup sehari-hari di Jakarta untuk dirinya dan istri, sewa kosan, hingga mengirimkan uang untuk keluarga di kampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penghasilan Agus sendiri saat ini hanya sekitar Rp 70-100 ribu per hari. Itu adalah penghasilan bersihnya dalam sehari. Uang itu dibagi dua, untuk tabungan sewa kosan dan mengirim uang ke kampung dan kebutuhan hidup sehari-harinya.

"Pendapatan bersih itu paling Rp 70-100 ribu sehari. Kalau sepi mah cukup makan sama istri aja, paling Rp 50 ribu," ungkap Agus ketika ditemui detikcom di sela kesibukannya.

ADVERTISEMENT

Dalam sebulan, Agus mengatakan dirinya perlu mengeluarkan Rp 300 ribu hanya untuk membayar sewa kos yang dijadikan tempat tinggal olehnya dan istri. Sementara itu, sehari-hari untuk makan dan kebutuhan lainnya dia butuh uang paling tidak Rp 50 ribu per hari.

Masih ada sisa sekitar Rp 20-50 ribu yang bisa ditabung setiap hari. Tabungan itu digunakan Agus untuk membayar uang sewa kos dan mengirimkan uang ke kampung.

Setiap bulan dia juga harus mengirimkan uang ke keluarganya di Madura. Di kampung halamannya itu, anaknya masih bersekolah. Selama ini setiap bulan dia bisa mengirimkan uang ke kampung halaman untuk keluarga dan kebutuhan sekolah anaknya mencapai Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta.

"Dari sisa uang makan sehari-hari itu kalau ditabung-tabung ya sekitar Rp 700-an bisa dikirim ke kampung, mentoknya Rp 1 juta kalau lagi banyak. Kita pokoknya gimana caranya dicukup-cukupkan lah," kata Agus.

Penghasilan kotor Agus sendiri sehari-hari bisa mencapai Rp 200 ribuan saat ini. Dari uang itu digunakan Agus untuk memutar modal dagangannya dan juga modal harian sebesar Rp 100 ribuan.

(hal/dna)

Hide Ads