Perkembangan dan inovasi dalam lingkup ekonomi digital secara umum, selama 2 tahun terakhir pasca pandemi menjadi fokus perhatian para pelaku industri data center dan cloud services dunia.
Arahan Presiden RI, Jokowi, untuk membidik 30 Juta 'UMKM Go Digital' di 2024, disambut dengan antusias oleh para pemangku kepentingan di bidang teknologi informasi.
"Kami siap memberikan layanan terjangkau dan berkualitas untuk mendukung program pemerintah melakukan onboarding digitalisasi UMKM di Indonesia sesuai program pemerintah, 30 juta UMKM digital", ungkap Adam Darmanto, Vice President Finance & Business Operations IDCloudHost startup penyedia cloud services terkemuka di Indonesia, dalam keteranganya dikutip detikcom, Minggu (22/5/2022).
Lebih lanjut, Adam menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan tidak hanya data center yang berkualitas, tetapi juga data center yang terjangkau. Hal itu dibutuhkan bagi penyedia cloud services, untuk dapat melayani onboarding digitalisasi UMKM. Ia juga menyebutkan akan ada 2 pandang area yang menjadi peluang inovasi.
"Ada 2 area yang kami pandang merupakan peluang inovasi, yaitu, dengan pemanfaatan teknologi pengaturan penempatan rak, yang akan meningkatkan kapasitas jumlah server per-rak, dan pengelolaan manajemen listrik dengan implementasi individual metering listrik pada rak sesuai pemakaian", jelasnya Adam.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri data center global tumbuh dengan sangat cepat. Hal ini didorong oleh transformasi digital yang terjadi secara masif, teknologi IoT yang semakin berkembang, dan peralihan ke layanan cloud computing.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Research and Markets, pasar data center global diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR yang mencapai lebih dari 2%, selama periode 2019-2025. Pasar ini telah menarik investasi yang signifikan pada layanan colocation, cloud, dan penyedia layanan telekomunikasi.
Indonesia kini menjadi pusat dari pertumbuhan pasar ini. Menurut Mordor Intelligence, pasar data center Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR sebesar 12,95% selama periode 2021-2026.
(dna/dna)