Trik Warga Beli Minyak Goreng Tanpa Antre

Trik Warga Beli Minyak Goreng Tanpa Antre

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Minggu, 22 Mei 2022 22:00 WIB
Warga di Kota Denpasar, Bali sedari pagi hari sudah rela mengantre mengular demi mendapatkan minyak goreng curah dengan harga murah. Antrean warga tersebut terjadi di Terminal Tegal yang berlokasi di Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Kota Denpasar.
Foto: Sui Suadnyana
Jakarta -

Pemerintah telah mulai menjalankan program MigorRakyat atau minyak goreng eceran dengan harga Rp 14.000 per liter. Masyarakat hanya perlu menyerahkan KTP dengan aturan maksimal 2 liter per KTP.

Program MigorRakyat ini bisa ditemukan di gerai ritel tradisional atau warung yang bermitra dengan aplikasi Warung Pangan (WP) yang dikembangkan oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.

Harga minyak goreng curah yang murah di kala harga minyak goreng lainnya masih terbilang tinggi menyebabkan antusiasme masyarakat begitu tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pedagang Pasar Lokbin Muria Dalam, Saiful mengaku bahwa dirinya sangat terkejut melihat lonjakan pengunjung yang datang ke gerainya untuk membeli minyak goreng curah subsidi tersebut. Gerai Saiful merupakan satu-satunya gerai yang mengikuti Program MigorRakyat.

"Di hari-hari awal sangking antusiasme masyarakat sangat tinggi, gerai jadi ramai sekali. Sampai warung ini tidak terurus," ujar Saiful.

ADVERTISEMENT

Saiful juga menambahkan bahwa para supervisor sudah memberikan beberapa saran untuk mempermudah kegiatan penjualan seperti anjuran untuk membagikan kupon. Supervisor juga membantu Saiful di hari gladi resik atau hari pertama minyak tersebut sampai di gerainya pada Jumat pekan lalu.

"Makin ke sini sudah mulai mengerti bagaimana sistemnya dan baiknya nanti seperti apa supaya bisa berjalan lebih efektif karena sudah liat kondisinya langsung kemarin dan dibantu juga oleh sipervisor," ujar dia.

Lihat juga video 'Pemerintah Akan Terbitkan Aturan DMO dan DPO Minyak Goreng Lagi':

[Gambas:Video 20detik]



Bersambung ke halaman selanjutnya.

Saiful mengakui bahwa dirinya terbantu dengan sistem yang ia buat dimana masyarakat bisa menghubunginya terlebih dahulu lewat Whatsapp untuk registrasi dan booking sehingga ia dapat mengurangi penumpukan antrean di satu waktu.

"Mereka bisa kontak saya lewat WA untuk nanti saya berikan kupon atau nomor urut. Jadi ketika jerigen datang, saya langsung mewadahi dan mengelompokkan minyak, kemudian bisa langsung diberikan, tanpa antrean yang membludak," ujar Saiful.

Saiful berharap dengan sistem yang ia buat ini akan membantunya dalam efisiensi transaksi jual beli minyak goreng curah di hari Senin esok.

"Siapapun boleh kontak saya, tidak harus warga sekitar sini. Jadi nanti mereka kontak saya, kemudian kirim KTP, baru saya berikan nomor urutnya atau kupon, ujar Saiful.

"Kalau misalkan kuota 50 di hari tersebut sudah habis, maka saya akan katakan habis, tidak memandang siapapun itu, dan dianjurkan untuk mengambil spot kuota esok harinya," tambahnya.

Saiful juga menambahkan bahwa sisa dari kuota yang dibooking tersebut lah yang ia jajakan secara umum. Saiful juga menghimbau kepada para pembeli untuk membawa wadah minyak masing-masing sehingga mempermudah Saiful dalam pengemasannya.

"Saran-saran tersebut tertera dalam informasi yang disebarkan oleh para supervisor lewat WA. Sekarang saya sudah lebih memahami bagaimana sistem program ini dan bagaimana cara mengaturnya," tambah Saiful.


Hide Ads