Berburu Minyak Goreng Murah ke Pasar, Diserbu Warga Langsung Ludes

Berburu Minyak Goreng Murah ke Pasar, Diserbu Warga Langsung Ludes

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 23 Mei 2022 07:00 WIB
Minyak goreng curah
Foto: Dok.detikfinace

Meskipun begitu, Saiful mengaku bahwa minyak sebanyak itu tentu ludes terjual. Hanya saja dirinya kesulitan karena SDM yang terbatas.

"Sebetulnya kalau tempatnya luas dan SDM memadai, dalam sejam pun semua minyak itu pasti ludes terjual," ujar Saiful.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saiful juga menambahkan bahwa para supervisor sudah memberikan beberapa saran untuk mempermudah kegiatan penjualan seperti anjuran untuk membagikan kupon. Supervisor juga membanti Saiful di hari gladi resik atau hari pertama minyak tersebut sampai di gerainya pada Jumat pekan lalu.

"Makin kesini sudah mulai mengerti bagaiman sistemnya dan baiknya nanti seperti apa supaya bisa berjalan lebih efektif," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Pedagang lainnya di Pasar Lokbin Muara Dalam, Laras mengaku bahwa gerainya juga sempat ditawari program MigorRakyat. Namun penjaga toko Laras saat itu menolak karena sistemnya dirasa cukup rumit.

"Dari distrubutor Rp 13.000 dan harus dijual Rp 14.000. Untuk minyak curah itu saya plastiknya dua karena takut bocor, belum karetnya dua juga, belum tenaganya. Kalau Pak Saiful biasanya minta pembeli untuk bawa wadah sendiri, dan list KTP dulu jadi tidk teralu mengantri," ujar dia.

Disisi lain, nyatanya tidak semua pedagang mendapat akses untuk mengikuti program tersebut. Salah seorang pedagang lainnya, Roni mengaku bahwa dirinya tidak mendapat akses untuk dapat menjual minyak goreng eceran pun mengikuti program tersebut.

"Saya belum pernah dapat subsidi. Kalau dapat aksesnya sebenarnya mau juga ikut berjualan," ujar Roni.

Roni mengatakan bahwa dari beberapa subsidi yang ia dengar mengharuskan para pedagang untuk mengambil sendiri ke daerah tertentu sehingga kalau dihitung-hitung dengan ongkos, harganya terbilang sama saja.

"Kalau untuk yang kemasan sebelum lebaran itu kebanyakan di mini market. Banyak orang yang mengatri untuk dijual kembali lumayan harganya. Tapi saya kan punya toko jadi susah," ujar dia.

Sistem yang harus dijalankan oleh para pedagang yang turut dalam program memang tidak lah sederhana, mengingat program tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan tepat sasaran.

Setelah kenaikan harga minyak goreng di akhir tahun 2021 lalu, terpantau harga minyak goreng hingga saat ini belum kembali normal, bahkan masih terbilang cukup tinggi.

Hal ini yang menyebabkan masyarakat tidak mau kehilangan kesempatan ketika mendapat kesempatan untuk mendapatkan minyak goreng curah dengan harga Rp 14.000.


(dna/dna)

Hide Ads