Gambaran situasi tersebut menjelaskan bahwa di masa seperti saat ini semakin terlihat bahwa kaum elit tidak benar-benar hadir untuk membantu dunia, tetapi justru memanfaatkan krisis seperti sekarang ini untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Aksi jual pasar keuangan tahun ini telah menjatuhkan banyak orang yang sangat kaya. Tetapi hal tersebut tidak banyak menghibur orang-orang di negara maju dan negara berkembang yang mengalami krisis biaya hidup terburuk dalam beberapa dekade. Melonjaknya harga makanan dan bahan bakar telah menyebabkan kelaparan dan kesulitan, mendatangkan ketidakstabilan, memicu protes dan memberanikan para pemberontak politik.
WEF 2022 awalnya dijadwalkan pada bulan Januari, tetapi ditunda setelah pecahnya varian Omicron. Sementara itu penyelenggara telah menyusun edisi musim semi yang tertunda untuk bulan tersebut, yang mereka harap akan tetap relevan untuk konferensi di bulan Mei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JPMorgan Chase (JPM) CEO Jamie Dimon, yang memimpin bank terbesar di Amerika, tidak akan menghadiri acara tersebut, yang bertepatan dengan presentasi hari investor tahunan perusahaan. Presiden AS Joe Biden, yang menyampaikan pidato penting di Davos pada tahun 2017, tidak hadir dalam forum karena bertepatan dengan penutupan perjalanannya ke Korea Selatan dan Jepang. Pun kehadiran China jauh berkurang, mengingat kota-kota besarnya masih berada dalam perlindungan akibat tingginya wabah COVID-19.
Acara utama kemungkinan akan diisi oleh pidato yang disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang diharapkan untuk berpartisipasi melalui konferensi video. Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidato di akhir pekan ini, yang akan diteliti saat negara-negara Uni Eropa berjuang untuk menyetujui embargo minyak formal terhadap Rusia.
Di masa lalu, politisi dan oligarki Rusia adalah perlengkapan Davos. Pendiri Klaus Schwab telah lama menekankan bahwa dialog dan hubungan ekonomi yang lebih dalam dapat mempromosikan perdamaian antara musuh politik.
Presiden Vladimir Putin menyampaikan pidato di edisi virtual Forum Ekonomi Dunia tahun lalu, dan diundang untuk berbicara dengan para peserta pada tahun 2015 setelah Rusia melakukan aneksasi atau mengambil paksa Krimea. Pada tahun 2020 pun, CEO Lukoil, Sberbank dan Yandex ada dalam daftar hadir, bersama dengan menteri energi negara itu.
Tahun ini, Putin tidak akan hadir. Juga tidak akan ada pejabat, raja atau eksekutif Rusia. Sebaliknya, program ini menampilkan diskusi tentang isu-isu seperti "Perang Dingin 2.0" dan "Kembali ke Perang."
(dna/dna)