Digencet Sana-sini, Apa yang Terjadi Kalau Rusia Sampai Gagal Bayar Utang?

Digencet Sana-sini, Apa yang Terjadi Kalau Rusia Sampai Gagal Bayar Utang?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 25 Mei 2022 14:53 WIB
G7 Tolak Pembayaran Gas Rusia Dengan Mata Uang Rubel
Foto: DW (News)
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) sedang berupaya membuat Rusia gagal bayar (default) utang luar negerinya sebagai sanksi atas invasinya ke Ukraina. Saat ini, AS berencana mengakhiri pemberian izin khusus yang memungkinkan pemegang obligasi menerima pembayaran. Tujuannya, tak lain agar negara pimpinan Presiden Putin itu gagal bayar utang.

Lantas, apa sih bahayanya bila satu negara sampai ditetapkan gagal bayar utang?

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, secara prinsip gagal bayar utang akan membuat reputasi sebuah negara turun. Bagi negara, gagal bayar akan merugikan karena berarti negara tersebut hanya akan bisa mengakses utang dengan bunga yang tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang gagal bayar pasti akan menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk mendapatkan pinjaman untuk menutupi atau membayar, meskipun dinyatakan gagal tetap untuk menarik minat pasti menawarkan suku bunga yang tinggi," katanya kepada detikcom, Rabu (25/5/2022).

Kemudian, investor akan mengalami kesusahan. Sebab, nilai tukar akan sulit diprediksi. Hal ini akan menjadi biaya yang tinggi bagi perusahaan-perusahaan di negara tersebut.

ADVERTISEMENT

Pasar keuangan akan terguncang. Sebab, orang-orang akan lari dari pasar keuangan dan terjadi aliran modal keluar (capital outflow). Sejalan dengan itu, juga akan terjadi permintaan uang tunai yang tinggi.

"Kebutuhan uang tunainya akan semakin tinggi, belum tentu itu ada pada saat bersamaan, akan terjadi crash pada banknya," katanya.

Berikutnya, gagal bayar juga akan memberikan dampak pada mitra dagang yang berhubungan dengan negara yang gagal bayar.

"Dampak besarnya bagi ekonomi akan melemah, tentu saja, kemiskinan akan meningkat. Ketika ekonomi melemah akan menurunkan permintaan barang dan jasa, termasuk barang dan jasa dari mitra dagang," terangnya.

"Secara prinsip reputasi dari katakanlah Rusia kalau Rusia gagal bayar dia akan turun. Reputasi penting, karena reputasi jelek, ya iklim investasi, dunia usaha dan sebagainya," sambungnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Hal senada diungkap Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet. Dia mengatakan, kepercayaan pada sebuah negara akan turun jika dinyatakan gagal bayar. Dampaknya turunannya pun akan luas.

Dia menuturkan, yang terkena dampak salah satunya ialah orang yang memegang surat utang dari negara itu.

"Kalau seandainya negara lain menempatkan surat utangnya ke negara yang default. Ini akan menjadi masalah kalau instrumen atau dana yang ditempatkan dana misalnya untuk kegiatan pensiun," katanya.

Kemudian, gagal bayar akan memaksa sebuah negara melakukan restrukturisasi. Salah satu bentuknya ialah melakukan pengetatan pada belanja dan memperbesar penerimaan. Penerimaan yang diperbesar akan memberikan dampak ke masyarakat.

"Karena harus menggenjot penerimaan negara maka pemerintah bisa mendorong dengan tarif pajak, dengan tarif yang lebih tinggi," paparnya.


Hide Ads