Menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil alias PNS memang masih menjadi profesi dambaan masyarakat Indonesia. Adanya gaji dan tunjangan yang menjanjikan menjadi alasan utama mengapa banyak orang yang ingin menjadi PNS.
Belum lagi gaji PNS yang semakin ke sini semakin membaik. Selain itu, alasan PNS menjadi pekerjaan yang begitu didambakan juga karena kesempatan mendapatkan jenjang karir yang lebih baik. Hal tersebut kerap menjadi keunggulan bekerja menjadi PNS, karena dianggap hidup hingga masa tuanya terjamin.
Namun ternyata di saat banyak yang berlomba-lomba ingin menjadi PNS, data dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) menunjukkan ada sekitar 105 orang peserta lolos CPNS 2021 malah mengundurkan diri. Mengapa demikian?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekonom Centre of Reform on Economic (Core) Indonesia Yusuf Rendi mengatakan bahwa memang pandangan orang terhadap PNS itu relatif lebih nyaman kerjanya. Namun, menurutnya hal itu juga perlu digarisbawahi kalau tidak semua institusi yang dikategorikan sebagai PNS itu menawarkan renumerasi yang baik pada karyawannya.
"Jenjang karir lebih pasti memang, jika dibandingkan dengan institusi di luar PNS. Oke, kita bilang institusi PNS di level pemerintah pusat saya kira sudah jauh lebih baik. Bisa bersaing dengan institusi swasta. Tapi, seandainya kita ngomongin institusi di daerah misalnya, saya kira itu menjadi perdebatan. Banyak institusi daerah yang hanya bisa menawarkan renumerasi relatif rendah, jika dibandingkan dengan bekerja di sektor swasta," ungkap Yusuf kepada detikcom, Kamis (26/5/2022).
Yusuf mengungkapkan adanya perbedaan goals alias tujuan dan pola kerja para generasi sekarang, telah menjadi alasan mereka yang lolos CPNS, memutuskan untuk mengundurkan diri.
"Tentu bagi generasi muda yang goals-nya itu bisa mendapatkan yang tinggi, ini kan bukan merupakan sinyal yang bagus. Mereka harus mempertimbangkan ulang. Saya katakan memang ini cukup variatif alasannya. Bisa karena institusi PNS-nya, kemudian di saat seleksi CPNS itu ternyata ada orientasi yang berubah mungkin goals dari masing-masing individu ini. Sehingga, memutuskan untuk menarik diri untuk bekerja sebagai ASN," jelas Yusuf.
Ia juga menjelaskan bahwa saat bersamaan bisa jadi ada lingkungan kerja yang menawarkan kerja yang lebih fleksibel.
"Kan kita tahu, kalau kerja jadi PNS itu nggak fleksibel. Ada semacam pola kerja yang sangat-sangat runut. Nah, ini kan buat sebagian orang milenial maupun gen z kurang cocok. Di saat yang bersamaan mungkin ada saja lingkungan kerja yang menawarkan jam fleksibel, misalkan bisa datang di jam berapa saja. Itu menjadi pertimbangan beberapa alasan mengapa mereka itu memilih untuk berpindah haluan," katanya.
"Ada yang mungkin istilahnya tetap menerima konsekuensi ketika kerja sebagai PNS. Misalnya, jam kerjanya lebih baku. Kemudian salary-nya," tambahnya.