Jakarta -
Perusahaan yang terkait hutan seperti industri kayu dan sawit serta ternak wajib untuk mengatasi dampak deforestasi. Berdasarkan penelitian dari Accountability Framework initiative (AFi) dan CDP menyebutkan perusahaan harus memberikan aksi nyata untuk menghentikan perusakan ekosistem lainnya.
Hal ini sejalan dengan komitmen lebih dari 100 pemimpin dunia dan 30 lembaga keuangan terbesar di COP26.
Deforestasi ini menyumbang 11% dari total emisi Gas Rumah Kaca (GRK) secara tahunan yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah negara seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam dan Filipina telah berpartisipasi untuk menghentikan dan mengurangi penggundulan hutan dan degradasi lahan hingga 2030 mendatang.
Indonesia misalnya yang berkomitmen dalam Nationally Determined Contribution (NDC) untuk mencapai pengurangan emisi sebesar 29% secara unilateral sampai 2030.
Sektor agrikultur, kehutanan dan penggunaan lahan diperkirakan akan berkontribusi sebanyak 17,34% atau 60% dari total pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Pada tahun 1990 - 2010 rata-rata kehilangan lahan hutan tercatat mencapai 1,6 juta hektar hutan di kawasan tersebut. Namun, laju deforestasi mencapai titik terendah pada tahun 2020.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Global Director Forests CDP Thomas Maddox mengungkapkan saat ini hutan memiliki fungsi penting untuk miliaran manusia di bumi.
Saat ini penggundulan hutan terus terjadi. Tahun lalu sekitar 11 juta hektar hutan tropis hilang dan digantikan lahan produksi komoditas pertanian.
Tapi hal ini juga disebut berpotensi berisiko untuk bisnis perusahaan yang tak mampu menyelesaikan masalah tersebut.
"Kita butuh banyak perusahaan dan investor untuk menghapus penggundulan hutan dari portofolio mereka. Banyak komitmen perusahaan yang dibutuhkan untuk kemajuan yang lebih baik," kata dia dalam siaran pers, Jumat (27/5/2022).
Director Southeast Asia and Oceana CDP John Leung menyebut jika perusahaan perlu mengimplementasikan komitmen mereka. Hal ini agar tercipta tujuan mas depan dengan net zero emission.
Laporan ini juga membeberkan perusahaan yang tak memiliki target pencapaian untuk komoditas yang berkelanjutan dan jangka panjang.
Director Accountability Framework initiative Backbone Team Jeff Milder menyebutkan masih banyak perusahaan yang lalai menjalankan komitmen mereka.
Laporan ini juga mengajak perusahaan untuk mengambil tindakan yang dibutuhkan untuk mempercepat kemajuan serta meningkatkan keterlibatan lebih lanjut di seluruh rantai pasoknya.
Selain itu, perusahaan juga perlu memperkuat aksi untuk mengakhiri deforestasi dan mengeliminasi emisi sektor lahan sejalan dengan Science-based Target dan memenuhi tujuan lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Kemajuan yang telah dicapai perusahaan ini menunjukkan bahwa masa depan bebas deforestasi sangatlah mungkin. Tapi ini hanya bisa terwujud jika perusahaan melakukan penyesuaian secara signifikan pada praktik bisnisnya.