Eks Menteri Pariwisata Ramal Grab dan Bukalapak Bakal Gabung, Beneran Nih?

Eks Menteri Pariwisata Ramal Grab dan Bukalapak Bakal Gabung, Beneran Nih?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 27 Mei 2022 16:33 WIB
poll Arief yahya
Foto: dok. detikcom
Jakarta -

Perusahaan digital saat ini disebut sedang berlomba-lomba untuk menjadi super app. menjelaskan jika saat ini perusahaan harus memahami tantangan terbaru dan berinovasi.

Pria yang kini menjadi Ketua Majelis Wali Amanat Unpad itu menjelaskan saat ini lima perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia berasal dari perusahaan digital. Di Indonesia perusahaan transportasi dengan valuasi terbesar bukanlah maskapai penerbangan melainkan Gojek dengan valuasi Rp 300 triliun sebagai perusahaan ride hailing yang tak punya moda transportasi, namun perusahaan digital.

Hal itu yang mendasarinya memprediksi Bukalapak dan Grab di masa mendatang bisa bergabung. Alasannya agar saling mengisi antara perusahaan teknologi di bidang transportasi dan perdagangan online. Setidaknya hal itu sudah dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini digital company juga berlomba-lomba untuk menjadi super app. Mudah ditebak, Bukalapak dan Grab akan bergabung, poinnya adalah platform value," kata dia dalam siaran pers, Jumat (27/5/2022).

Memang, menurut Arief yang pernah jadi Direktur Utama Telkom, dalam menjalankan bisnis ini akan menemui tantangan yang banyak. Karena itu dibutuhkan pemetaan digital vortex. Hal ini membandingkan dampak digitalisasi ke berbagai industri.

ADVERTISEMENT

Kemudian perusahaan juga harus bisa melihat customer, experience dan platform value dan dibutuhkan sebuah leadership capability.

Hal ini adalah kemampuan atau pemikiran seperti intellectuality, professional values, thinking dan heart atau empaty seperti emotionality, personal values dan feelings.

"Kenapa mesti berpikir orang atau SDM? Karena itu yang akan digunakan mengarahkan para manajer agar bisnisnya bisa menjadi pemenang di kategorinya. Itulah yang kemudian digunakan oleh agile leaders," jelas dia.

Dengan mengacu pada model yang dikembangkan IMD, salah satu sekolah MBA terkenal di dunia, Arief Yahya, agile leaders itu mesti punya HAVE (Humble, Adaptable, Visionary dan Engaged) dan DBA (Digital Business Ability).

Dia mencontohkan ketika Indihome lahir di masa ketika ia menjabat sebagai CEO Telkom Indonesia. Nah sekarang, Indihome menjadi andalan kuat bisnis Telkom di masa pandemi COVID-19.

"Tidak ada pilihan lain, kecuali perusahaan saat ini melakukan transformasi digital, jika tidak, maka tidak bisa memenangkan persaingan," ujar dia.




(kil/das)

Hide Ads