Setelah bertahan selama gelombang protes dan pandemi COVID-19, ribuan warga berbondong-bondong meninggalkan Hong Kong 2 tahun terakhir. Selain karena faktor keinginan, ketatnya pembatasan COVID-19 menjadi pemicu yang dan mendorong mereka untuk pergi.
Hong Kong ditinggal pergi 93.000 penduduknya tahun 2020, dan diikuti lagi oleh 23.000 warga lainnya tahun 2021. Tahun ini jumlah penduduk yang meninggalkan Hong Kong diperkirakan akan terus meningkat.
Sejak 2015 hingga 2019, penduduk Hong Kong bertambah rata-rata 53.000 per tahunnya. Namun angka tersebut diperkirakan sama dengan jumlah orang yang meninggalkan Hong Kong di dua minggu awal pada bulan Maret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa tahun ke belakang orang sudah berpikir untuk pergi, tapi dalam enam bulan terakhir mulai terjadi eksodus massal," kata Pei C, warga Hong Kong yang sudah menetap selama 17 tahun, dikutip dari CNBC, Sabtu (28/5/2022).
Kebijakan pemerintah yang memisahkan anak-anak positif COVID-19 dengan orang tua mereka, semakin menambah ketakutan. Akibatnya banyak orang tua yang memesan tiket penerbangan untuk pergi meninggalkan Hong Kong.
Pei memperkirakan 60-70% teman-temannya telah pergi dalam enam hingga 12 bulan terakhir, termasuk rekan bisnis, keluarga, serta mereka yang pernah sangat berkomitmen untuk tinggal.