4 Perintah Jokowi ke Bahlil Genjot Investasi Biar Merata di RI

4 Perintah Jokowi ke Bahlil Genjot Investasi Biar Merata di RI

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 28 Mei 2022 22:18 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Davos
Foto: Zulfi Suhendra/detikcom: Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pola kerja Menteri Kabinet Indonesia Maju. Menurutnya di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) semua menteri harus gaspol.

"Menteri yang bekerja di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi tidak ada tidak kata gaspol, harus selalu gaspol. Karena begitu gasnya tidak pol, dia ketinggalan," ujar Bahlil dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Sabtu (28/5/2022)

Bahlil pun mengungkapkan arahan Jokowoi terkait investasi di tanah air. Pertama, investasi harus inklusif, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa tetapi menyebar di seluruh provinsi di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Investasi enggak boleh hanya di Jawa. Kita harus membangun Indonesia-sentris. Bangsa kita itu dari Sabang sampai Merauke, jangan ekonomi tumpu pada satu wilayah," terang Bahlil.

Kedua, investasi yang masuk ke Indonesia juga harus berkualitas. Ketiga, investasi dapat mendorong terciptanya pusat pertumbuhan baru.

ADVERTISEMENT

"Ciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru dan karena itu, jangan ekonomi dikuasai oleh satu kelompok tertentu. Harus merata, Mas Bahlil. Jangan itu-itu saja," kata Bahlil.

Arahan Jokowi yang ketiga dan keempat di halaman berikutnya. Langsung klik

Ketiga, Menteri Investasi tidak hanya fokus pada investor besar tetapi juga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu pemerintah juga mendorong kemitraan antara pengusaha besar dengan pengusaha lokal dan UMKM.

Menurut Bahlil UMKM itu juga investor dan UMKM itu kontribusinya 60 persen terhadap GDP dan 99,6 persen dari total unit usaha.

Keempat, Bahlil mengatakan ditugasi Presiden mengurai hambatan-hambatan yang ada dalam mewujudkan realisasi investasi di Indonesia.

"Bagaimana menerobos semua masalah-masalah yang selama ini menjadi problem antara lain perizinan yang lambat, termasuk kolaborasi antara pengusaha besar dan UMKM," ujarnya.

Bahlil menambahkan investasi merupakan salah satu faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Investasi ini adalah hulu, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan negara, membuat nilai tambah, meningkatkan competitiveness kita, dan segala macam. Investasi ini punya kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kita 31 persen," tuturnya.


Hide Ads