Toko Kelontong Siap-siap Tinggal Nama Kalau Nggak Lakukan Ini dari Sekarang

Toko Kelontong Siap-siap Tinggal Nama Kalau Nggak Lakukan Ini dari Sekarang

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 30 Mei 2022 16:35 WIB
SRC Indonesia berupaya membangkitkan perekonomian nasional melalui kampanye #BangkitSerentak. Kampanye itu mengajak warga berbelanja di toko kelontong.
Ilustrasi Toko Kelontong/Foto: dok. SRC
Jakarta -

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus melek digital agar bisa bersaing di pasar global. Hal ini karena UMKM berkontribusi sebagai penggerak perekonomian lokal maupun nasional.

Head of Commercial Business Development Sampoerna, Rima Tanago mengungkapkan misalnya saat ini toko kelontong juga harus bertransformasi sesuai dengan kebutuhan zaman.

Rima mengungkapkan saat ini Sampoerna Retail Community (SRC) jaringan toko kelontong binaan PT HM Sampoerna Tbk membawa perubahan signifikan bagi para anggotanya, yang kini telah mencapai 160.000 toko kelontong di seluruh Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan transformasi toko kelontong menjadi adaptif dan inovatif terhadap kebutuhan masyarakat masa kini. Rima berharap kehadiran SRC akan menggerakkan masyarakat dalam mendukung UMKM dengan berbelanja di toko kelontong.

"Kehadiran toko kelontong di Indonesia sudah dekat dengan masyarakat sejak zaman dulu. Sehingga, warisan dan tradisi ini perlu terus dijaga. Itu sebabnya kami juga giat dalam mendukung digitalisasi toko kelontong dengan merilis aplikasi AYO SRC TOKO yang sistemnya selalu diperbaharui dari waktu ke waktu sehingga toko kelontong dapat menyesuaikan dengan era digital," jelas dia, Senin (30/5/2022).

ADVERTISEMENT

Rima menyebutkan antara pedagang kelontong SRC, masyarakat sebagai konsumen, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya perlu terus dipupuk agar dampak dan kontribusinya makin terasa untuk kepentingan bersama. Kekuatan jaringan toko kelontong yang tersebar luas di 34 provinsi di Indonesia ini, kata Rima, diharapkan makin bermanfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

"Solidaritas merupakan fondasi utama dari toko kelontong SRC yang ke depannya diproyeksikan menjadi jaringan toko kelontong terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Harapannya, komitmen kami ini dapat didukung oleh seluruh komponen masyarakat karena bersama kita serba bisa dalam membawa perubahan," jelas dia.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan fundamental ekonomi Indonesia dalam dua tahun ini akan menjadi landasan dalam meraih peluang mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.

Pada kuartal I-2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% atas kontribusi dari pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk UMKM toko kelontong, dalam pengendalian pandemi sekaligus menggerakkan kembali roda perekonomian nasional.

Airlangga berharap para UMKM toko kelontong terus memiliki semangat perubahan yang inovatif dan adaptif untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya.

"Seluruh pengusaha UKM dan pemilik toko kelontong harus selalu memiliki semangat untuk terus membangun solidaritas usaha di masyarakat dan tetap menjaga kebersamaan sebagai bagian dari SRC yang merupakan jaringan UKM dan toko kelontong yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia," katanya.

Pemilik Toko Kelontong SRC Mantu Lanang Semarang, Ninik, membagikan kisahnya selama bergabung bersama SRC.

"Sebelumnya, toko saya biasa saja tanpa ada pendampingan bisnis. Sejak bergabung dengan SRC, kami mendapatkan pendampingan seperti menata pajangan dan merapikan barang-barang. Setelah ada aplikasi AYO SRC, itu semakin dipermudah lagi karena kita bisa belanja lewat mitra pakai aplikasi saja, jadi tidak perlu repot dan antre," jelas dia.

Ninik mengatakan dampak positif juga dirasakan oleh toko kelontong di sekitarnya.

"Saya mencoba mengajak pemilik toko kelontong di sekitar saya untuk menggunakan aplikasi AYO SRC. Awalnya memang susah, tetapi karena semangatnya mereka untuk mendapatkan keuntungan seperti yang saya dapatkan, akhirnya mereka mau belajar sedikit demi sedikit," ujar Ninik.


Hide Ads