Biang Kerok Harga Cabai Makin 'Pedas'

Biang Kerok Harga Cabai Makin 'Pedas'

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 30 Mei 2022 21:14 WIB
Harga cabai kriting dan rawit merah naik jadi Rp 50 ribu-Rp 70 ribu per kilogram di Pasar Jombang, Tangsel. Naiknya harga karena berkurangnya suplai dari daerah
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Harga cabai rawit merah melonjak, hingga ada yang menyentuh angka Rp 69.166/kilogram. Apa sebenarnya biang kerok dari lonjakan harga cabai ini?

Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Abdul Hamid menjelaskan faktor produksi sangat mempengaruhi harga cabai. Sementara terkait produksi ini ada faktor yang mempengaruhi.

"Yang pertama itu karena sekarang kita menghadapi musim kemarau basah. Tanaman cabai ini rentan sekali pada kelembaban terutama hujan. Banyak penyakit yang muncul seperti antraknosa (patek). Produktivitasnya turun drastis," ujar Abdul kepada detikcom, Senin (30/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor kedua masih ada petani belum menerapkan budidaya yang baik dan benar dengan memperhatikan masalah kesuburan tanah.

"Antraknosa (patek) ini sangat erat kaitannya dengan kesuburan tanah. Sejak 10 tahun lalu, tanah kita ini miskin unsur organik," tutur Abdul.

ADVERTISEMENT

"Seperti degradasi lahan yang terjadi di kawasan pertanian cabai di Tuban. Dari luas lahan yang mencapai 5.000 hektar itu, sebagian besar terkena penyakit patek," sambungnya.

Dari antara jenis cabai, cabai rawit merah menjadi yang paling mahal diantara cabai lainnya.

"Dari lahan 5.000 hektar di Tuban itu sebagian besarnya ialah cabai rawit. Maka dari itu saat ini yang paling mahal harganya ialah cabai rawit. Itu salah satu contohnya," ujar Abdul.

Senada, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan lonjakan harga dipicu kurangnya suplai. Menurut catatannya, harga cabai telah mengalami 3 kali kenaikan

Fenomena ini terjadi merata di seluruh wilayah di Indonesia.

"Ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di daerah-daerah yang memproduksi cabai seperti Tuban, Lumajang, dan Situbondo," ujar Abdullah kepada detikcom.

Berdasarkan laporan dari perwakilan di daerah, kenaikan ini berkisar di 20-50%. Di Jakarta pun kenaikan harganya cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir, bahkan kenaikan bisa mencapai Rp 5 ribu-Rp 10 ribu.

Pesan buat pemerintah di halaman berikutnya. Langsung klik

Abdullah menambahkan kalau data di pemerintahan sering kali berbeda dengan yang terjadi di lapangan. Dia berharap untuk ke depannya pemerintah bisa melakukan pendataan ulang secara berkala sebagai langkah antisipasi dalam mengahadapi fenomena seperti sekarang ini dan lebih pro-aktif dalam mendukung petani dalam negeri.

Sebagai tambahan informasi, harga cabai di DKI Jakarta terpantau mengalami kenaikan dari hari ke hari. Melansir website infopangan.jakarta, cabai yang mengalami peningkatan harga dibandingkan dengan hari kemarin meliputi cabai merah keriting, cabai merah besar, cabai rawit merah, dan cabai rawit hijau.

Kenaikan harga cabai dengan nominal kenaikan tertinggi yang hampir mencapai Rp 5.000 diraih oleh cabai rawit hijau, dengan harga rata-rata mencapai Rp 58.888 per kg. Disusul dengan cabai merah keriting yang saat ini harga rata-ratanya mencapai Rp 59.111 per kg.

Kemudian, kenaikan sebesar Rp 2.549 juga terjadi pada cabai dengan nominal harga tertinggi dibanding cabai-cabai lainnya, ialah cabai rawit merah yang harga rata-rata komoditasnya kini mencapai Rp 69.166 per kg. Disusul dengan cabai merah besar yang juga naik hingga mencapai Rp 66.764 per kg.


Hide Ads