Nah Lho! Sri Mulyani Ungkap Ada Krisis di Atas Krisis, Apa Saja?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 31 Mei 2022 14:44 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini seluruh dunia sedang memasuki masa transisi dari pandemi menuju endemi COVID-19. Proses pemulihan ekonomi juga sedang berlangsung.

Namun, pemulihan ekonomi saat pandemi COVID-19 mereda disusul krisis geopolitik. Hal ini bisa berdampak ke berbagai sektor.

"Potensi dampaknya dapat menimbulkan krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan di berbagai belahan penjuru dunia. Krisis di atas krisis. Seluruh dunia sedang mengalami cobaan yang sungguh teramat berat," kata dia dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (31/5/2022).

Sri Mulyani mengungkapkan masih lekat dalam ingatan, seluruh bangsa bahu-membahu untuk mengatasi pandemi COVID-19.

"Kecintaan kita kepada tanah air dan kemanusiaan, menggerakkan kita semua untuk bekerja sama, bergerak cepat mengambil kebijakan yang luar biasa untuk secara bersama-sama menghadapi krisis pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern Indonesia," jelas dia.

Menurutnya ini adalah modal bangsa yang luar biasa nilainya di saat-saat sulit seperti sekarang ini.

Sebelumnya dia juga menyampaikan untuk mengantisipasi risiko global dalam menghadapi tiga potensi krisis. Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan telah membentuk Global Crisis Response Group (GCRG) yang mengidentifikasi tiga potensi krisis tersebut.

"Krisis seperti ini, sama seperti pandemi COVID-19, tidak mungkin diselesaikan secara individual oleh satu negara mana pun, betapa pun super-power posisi mereka," jelas dia.

Menurutnya kerja sama global menjadi keharusan. Indonesia terpilih menjadi bagian dari enam negara-negara champion GCRG tersebut, dan tentunya kesempatan ini dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mengusung agenda-agenda kerja sama global yang juga sangat strategis bagi kepentingan perekonomian domestik.

"Dalam forum G20, eskalasi risiko ekonomi global juga telah menjadi salah satu fokus perhatian. Presidensi Indonesia mendorong adanya solusi nyata secara kolektif untuk mengatasi berbagai potensi krisis tersebut," jelas dia.

Lihat juga Video: Sri Mulyani Targetkan Ekonomi RI Tumbuh 5,9%, Inflasi Maksimal 4%






(kil/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork