Tiket Pesawat Mahal saat Lebaran Picu Inflasi

ADVERTISEMENT

Tiket Pesawat Mahal saat Lebaran Picu Inflasi

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 02 Jun 2022 11:51 WIB
Ilustrasi kabin pesawat kosong tanpa penumpang
Foto: Getty Images/EllenMoran
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2022 secara month to month (mtm) mencapai 0,40%. Sementara untuk inflasi tahun kalender sebesar 2,56%, sedangkan inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy) sebesar 3,55%.

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan ada beberapa hal yang mendorong inflasi Mei 2022. Mulai dari tarif angkutan udara, harga telur ayam ras ikan segar dan bawang merah.

Margo menjabarkan, dari sisi administered price atau harga yang diatur pemerintah juga memiliki andil. Penyebabnya karena kenaikan harga BBM jenis Pertamax dan kenaikan tarif tiket pesawat.

"Kalau kita ketahui bersama penyebab utamanya di antara lain karena pemerintah mengizinkan maskapai penerbangan untuk melakukan penyesuaian biaya produksi untuk angkutan penumpang dalam negeri dan beberapa waktu lalu ada kebijakan kenaikan harga BBM jenis Pertamax. Ini penyebab kenapa ada kenaikan harga komponen yang diatur pemerintah," tuturnya, Kamis (2/6/2022).

Sementara dari sisi kelompok pengeluaran penyumbang terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,20%.

Lalu dari sisi komoditas utama penyumbang inflasi di kelompok bahan makanan berasal dari telur ayam ras dengan andil 0,05%.

"Kalau kita perhatikan dari pengamatan kita di 90 kota yang kita pantau inflasinya, ini disebabkan karena kenaikan harga pakan ayam serta tingginya permintaan karena adanya kenaikan harga di telur ayam ras di berbagai kota. Jadi kenaikan harga pakan ini menyebabkan harga komoditas telur ayam ras ini di berbagai kota mengalami kenaikan," tuturnya.

Kemudian kedua berasal dari ikan segar yang memberikan andil sebesar 0,04%. Kenaikan harga ikan segar itu disebabkan oleh cuaca buruk yang melanda di berbagai perairan nusantara.

Ketiga berasal dari bawang merah yang memberikan andil sebesar 0,04%. Angka itu lebih disebabkan karena minimnya pasokan bawang merah dari daerah-daerah sentra produksi, serta belum pulihnya distribusi karena pasca Idul Fitri.

Sementara untuk transportasi memberikan andil sebesar 0,08% yang disebabkan karena kenaikan tarif angkutan udara. Sementara tarif angkutan udara itu memberikan andil 0,07%.

"Kenaikan tarif angkutan udara dikarenakan tingginya permintaan menjelang hari raya dan arus balik penumpang angkutan udara jadi lebih disebabkan karena Lebaran kemarin sehingga menyebabkan harga tarif angkutan udara juga mengalami peningkatan," tutupnya.



Simak Video "Jokowi Yakin Kepala Daerah yang Gagal Atasi Inflasi Merasa Malu"
[Gambas:Video 20detik]
(das/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT