Naik Candi Borobudur Rp 750.000, YLKI: Orang Kaya Saja yang Mampu

Ilyas Fadhillah - detikFinance
Senin, 06 Jun 2022 14:24 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/Leonsbox
Jakarta -

Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan menaikkan tarif naik Candi Borobudur jadi Rp 750.000. Keputusan ini untuk membatasi jumlah pengunjung yang ditargetkan 1.200 orang per hari.

Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), pemerintah tidak perlu menaikkan harga tiket dengan tarif selangit. YLKI menyebut tarif tersebut bukan untuk kepentingan konservasi, melainkan kepentingan komersialisasi.

"Kalau memang untuk kepentingan konservasi dan menyelamatkan Candi Borobudur, kan bisa dengan pembatasan kapasitas saja sudah cukup. tidak perlu dengan tarif selangit," kata ketua pengurus harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi detikcom, Selasa (6/6/2022).

Tulus menyebut ada potensi Candi Borobudur hanya bisa dinikmati orang kaya. Menurutnya ini tidak rasional dan meminta pemerintah membatalkannya.

Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo menyebut jika alasan menaikkan tiket harus jelas. Kalau untuk alasan konservasi, ia menyarankan agar memakai sistem pemesanan online.

"Besaran alasan harus jelas, apakah menambah revenue atau alasan konservasi. Kalau alasan untuk konservasi itu harus ada justifikasi ilmiahnya," katanya.

Nanti hanya orang orang kaya saja yang bisa masuk ke candi. Baatalkan saja, tidak rasional," ujarnya.

Menurutnya dengan kapasitas yang terbatas bukan berarti tarifnya harus naik fantastis. Kalaupun ada penambahan fasilitas maka harus digarap terlebih dahulu agar dapat dinilai masyarakat.

Sudaryatmo menambahkan jika kawasan Candi Borobudur harusnya gratis untuk kalangan tertentu. "Borobudur itu harus dikembalikan sebagai tempat ibadah. Kalau tempat ibadah, itu warga Indonesia yang ber-KTP Budha harusnya gratis," ungkapnya.



Simak Video "Video: Wujud Stairlift di Candi Borobudur yang Ramai Disorot"

(zlf/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork