Komisi II Soroti CPNS yang Mundur: Itu Orang Cuma Main-main

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 06 Jun 2022 14:55 WIB
Foto: Hendra Kusuma
Jakarta -

Komisi II DPR RI menyoroti ratusan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang mengundurkan diri. Anggota Komisi II DPR RI, Anwar Hafid mengatakan orang-orang yang mengundurkan diri setelah lulus seleksi CPNS merupakan orang yang main-main.

"Soal anak-anak kita yang mundur setelah mereka lulus dalam CPNS itu, saya kira memang itu biasa dan tidak mempengaruhi karena terlalu banyak yang mau menjadi ASN. Mungkin anak-anak yang mundur ini orang yang cuma main-main, orang yang tidak serius ujian dan ternyata lulus," ungkapnya dalam Rapat Kerja dengan MenPAN-RB, Kepala LAN, Ombudsman, BKN, KASN, dan ANRI, Senin (6/6/2022).

Untuk itu, dia menyarankan agar ketika menyeleksi CPNS diperkuat terlebih dahulu sosialisasi mengenai apa itu ASN hingga menjadi ASN.

"Jadi anggaran yang banyak ini sebenarnya soal sosialisasi banyak tidak ada di Kementerian, ini regulasinya kurang sosialisasi. Ke depan menerima ASN ini jangan langsung bersifat pengkader-kaderan," jelasnya.

Kemudian, anggota Komisi II lainnya, Guspardi Gaus juga menyoroti alasan CPNS yang mengundurkan diri karena gaji yang kecil. Padahal, menurutnya di beberapa daerah diketahuinya telah menambah penghasilan bagi para ASN.

"Bahkan tambahan penghasilan itu (ASN), sangking semangatnya beberapa daerah saya amati memberikan tambahan penghasilan melebihi gaji. Sampai lupa itu bisa mempersempit ruang fiskal untuk belanja publik termasuk untuk pelayanan publik," ujarnya.

Anggota Komisi II, Dian Istiqomah meminta ASN yang mengundurkan diri sebesar 0,1% itu jangan disepelekan. Menurutnya jika tidak ada tindakan atau pembaruan ke depannya, nanti akan semakin banyak orang yang mengundurkan diri dalam seleksi CPNS.

"Saya lihat tahun demi tahun, selalu saja ada yang mengundurkan diri dari ASN, saya tidak setuju kalau 0,1% itu kita diabaikan. Karena kalau 0,1% itu kita abaikan, tahun mendatang akan meningkat lagi," ungkapnya.

"Saya setuju jika ada pembibitan jabatan fungsional ini akan meningkatkan fungsi ASN, dan ASN mencintai profesinya dan bekerja dengan baik. Mohon ini bisa dilaksanakan dengan baik, dengan LAN di seluruh Indonesia. Kalau anggarannya sudah ada, langsung saja menuju dengan sistem pembibitan dan pengkaderan ini. Jadi penempatannya itu sesuai di mana mereka kita kaderisasi, sehingga tidak ada lagi penolakan-penolakan," katanya.



Simak Video "Video: Raffi Ahmad Ngaku Malu Punya Jejak Digital Jadi Playboy Kala Bujang"

(zlf/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork