Elon Musk Bisa Saja Batal Caplok Twitter Gegara Akun Palsu

Elon Musk Bisa Saja Batal Caplok Twitter Gegara Akun Palsu

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 06 Jun 2022 22:40 WIB
Elon Musk Berjanji akan Cabut Blokir Twitter terhadap Donald Trump
Foto: AP/Patrick Pleul
Jakarta -

Elon Musk bisa saja membatalkan rencana akuisisi Twitter. Hal itu terjadi jika Twitter gagal memberikan data tentang spam dan semua daftar akun palsu.

Mengutip Reuters, Senin (6/6/2022), Elon Musk sudah memperingatkan hal tersebut dalam sebuah surat kepada Twitter.

Twitter berada dalam pelanggaran material yang jelas terhadap kewajibannya dan Musk memiliki semua hak untuk mengakhiri perjanjian merger, kata surat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini adalah pertama kalinya Musk mengancam akan meninggalkan kesepakatan secara tertulis dan bukannya menayangkannya di platform media sosial Twitter.

Twitter sebelumnya meremehkan peringatan Musk bahwa kesepakatan akuisisi itu dapat ditangguhkan bahkan dibatalkan. Menurutnya, data akan membantunya mempersiapkan kepemilikannya atas Twitter.

Sebelumnya, Musk mengatakan dia akan menunda kesepakatan akuisisi Twitter secara sementara. Dia masih menunggu perusahaan media sosial itu memberikan data tentang proporsi akun palsunya.

ADVERTISEMENT

"Musk percaya Twitter secara transparan menolak untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian merger, yang menyebabkan kecurigaan lebih lanjut bahwa perusahaan menahan data yang diminta," menurut surat itu, diktuip dari Reuters.

Lihat juga video 'Seberapa Besar Perhatian Elon Musk pada Twitter Dibanding Tesla?':

[Gambas:Video 20detik]



Bersambung ke halaman selanjutnya. Buruan langsung klik

Musk telah mempertanyakan keakuratan pengajuan publik Twitter tentang akun spam yang mewakili kurang dari 5% dari basis penggunanya. Dia mengklaim mereka harus berada di anhka setidaknya 20%.

Orang terkaya di dunia itu mengatakan dia membutuhkan data untuk melakukan analisisnya sendiri terhadap pengguna Twitter dan tidak percaya pada "metodologi pengujian yang longgar" dari perusahaan.

"Musk jelas berhak atas data yang diminta untuk memungkinkan dia mempersiapkan transisi bisnis Twitter ke kepemilikannya dan untuk memfasilitasi pembiayaan transaksinya," kata pengacaranya dalam surat itu.

Musk telah mengatakan bahwa dia telah menyiapkan pembiayaan untuk kesepakatan itu, melalui ekuitas dan pinjaman, menarik pemegang saham utama termasuk investor Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal dan Sequoia Capital.


Hide Ads