Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan pihaknya tidak dapat menambang di pantai karena Rusia akan menggunakan jalur ekspor gandum untuk menyerang Ukraina selatan.
Turki sedang mencoba untuk menengahi kesepakatan untuk menciptakan koridor maritim yang aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu Duta Besar Ukraina untuk Turki, Vasyl Bodnar, mengatakan Rusia mengirimkan gandum curian dari Krimea, dan Turki termasuk di antara tujuannya.
"Kami telah mengajukan permohonan kami kepada Turki untuk membantu kami," katanya seperti dikutip Reuters.
Ketua Asosiasi Gandum Ukraina Mykola Gorbachov telah memperingatkan jika ekspor tidak dapat dilanjutkan dari pelabuhan Ukraina pada panen berikutnya yakni mulai akhir Juli, maka akan memberikan dampak besar.
Dia mengatakan ekspor gandum Ukraina akan dibatasi maksimal 20 juta ton tahun depan melalui jalan darat, sungai, dan kereta api, sedangkan tahun lalu berhasil mengekspor 44,7 juta ton.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu kenaikan harga besar-besaran di seluruh dunia untuk biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk. Sebagian dari itu adalah akibat sanksi Barat terhadap Rusia.
Rusia dan Ukraina bersama-sama menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global, kontribusi Ukraina bahkan hampir 10%. Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 2019 Ukraina menyumbang 16% dari pasokan jagung dunia dan 42% dari minyak bunga matahari.
Blokade Ukraina saat ini dan penimbunan gandum oleh beberapa negara berkontribusi terhadap kekurangan di negara-negara yang sudah dilanda kerawanan pangan.
(ara/ara)