Namun, jika tenaga honorer itu langsung dihapus begitu saja, Trubus mengibaratkan ini seperti 'kiamat'. "Ini berarti kiamat, tidak ada kerjaan," imbuh dia.
Berkaca pada seleksi PPPK di 2021, ia menyampaikan, tidak sedikit tenaga honorer yang gagal. Hal serupa bisa saja terjadi di seleksi PPPK nanti, walaupun passing grade-nya sudah diturunkan.
Trubus mengungkapkan langkah kebijakan penghapusan honorer ini merupakan bentuk penataan pekerja di lingkungan instansi pemerintah yang sedari awal sudah salah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Honorer yang bekerja saat ini tidak semuanya bekerja sesuai dengan bidangnya, karena perekrutan tenaga honorer yang tidak jelas. Bahkan ada dari mereka yang merupakan orang-orang 'titipan', sehingga bekerja pada posisi yang tidak seharusnya.
Meski begitu, Trubus mengatakan hal itu tidak serta merta membuat tenaga honorer dihapuskan. Sistem rekrutmennya saja yang perlu disesuaikan dengan bidang keahliaan pekerjaannya.
(ara/ara)