Sofyan Djalil Kala Jadi Menteri ATR: Basmi Mafia Tanah-Kebut Sertifikasi

Sofyan Djalil Kala Jadi Menteri ATR: Basmi Mafia Tanah-Kebut Sertifikasi

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 15 Jun 2022 14:13 WIB
Menteri ATR/BPN diganti dengan Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Sebelumnya, jabatan tersebut dipegang oleh Sofyan Djalil.
Sofyan Djalil/Foto: dok. Istimewa

Gebrakan tersebut membuat para mafia tanah saat ini kalang kabut. Mereka dianggap terus berupaya menyerang balik Sofyan Djalil bahkan mendesak mundur dari jabatannya.

"Tangan-tangan yang pro-mafia pun kini bergerak dengan kekuatan penuh dan mempersoalkan hal-hal yang tidak relevan dengan wewenang ATR/BPN, atau menggugat sesuatu yang telah baik di ATR/BPN," tutur Taufiq.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, keberadaan Sofyan Djalil juga berperan dalam mempercepat sertifikasi tanah wakaf. Penerbitan sertifikat tanah wakaf sendiri merupakan bagian dari program pemerintah dalam mendaftarkan seluruh bidang tanah di Indonesia.

Belum lama ini Jokowi mengatakan baru 80,6 juta bidang tanah yang memiliki sertifikat dari 126 juta bidang tanah yang harus disertifikasi. Meski begitu, peningkatan terus signifikan dari 2015 yang jumlahnya baru 46 juta.

ADVERTISEMENT

"Sampai sekarang ini dari 46 juta sudah naik menjadi 80,6 juta sertifikat hak milik, sekarang ada tambahan," kata Jokowi dalam Pembukaan Pertemuan Puncak Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA Summit) 2022 di Wakatobi yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/5/2022).

Jokowi menegaskan sejak 2015 selalu menyampaikan betapa pentingnya sertifikat tanah karena masalah sengketa lahan harus diselesaikan. Jokowi mencermati penerbitan sertifikat tanah lambat, dalam setahun hanya 500 ribu.

Oleh karena itu, sejak 2015 dia meminta Kementerian ATR/BPN meningkatkan penerbitan sertifikat tanah. Hasilnya dalam setahun bisa bertambah hingga 9 juta sertifikat.

"Saat itu 2015 saya perintah kepada menteri ATR BPN saya minta 5 juta tahun ini, rampung. Saya naikkan. Saya minta tahun ini 7 juta selesai, rampung. Saya minta tahun ini 9 juta. Saya cek, selesai," ujarnya.


(aid/ara)

Hide Ads