Zulkifli Hasan sah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Perdagangan pada Rabu (15/6/2022). Ketua umum PAN ini didapuk menggantikan posisi Mendag Sebelumnya, Muhammad Lutfi.
Hadirnya Mendag baru mengundang komentar pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), seperti pengusaha rumah makan warteg. Pengusaha UMKM berharap Zulhas dapat segera menstabilkan harga cabai dan sayuran yang melambung
"Harapannya Jokowi dan Mendag barunya bisa cepet-cepet ngatur harga cabe sama sayuran, biar lebih murah," kata Rafi, pelayan warteg di daerah Pasar Minggu kepada detikcom, Rabu (15/6/2022).
Rafi mengaku dibuat pusing dengan naiknya harga cabai rawit. Ia mengatakan, harga cabai rawit di pasar mencapai Rp 100 ribuan. Harga sayuran lain seperti tomat, kol dan bawang
juga disebutnya naik.
Dengan naiknya harga cabai rawit, Rafi terpaksa mengurangi porsi makanan dan bumbu, termasuk sambal. Ia tidak berani menaikkan harga sebab takut kehilangan pelanggan.
Senada dengan Rafi, Aini, pemilik rumah makan Padang di Ragunan memutuskan untuk tidak menaikkan harga kuliner. Ia hanya mengurangi porsi makanan, terutama yang membutuhkan bahan dasar cabai rawit. "Bingung sih, pasti. Apalagi harga cabai kan lagi mahal, kemarin sampai ratusan ribu," ungkap Aini.
Rafi heran dengan perkembangan harga sembako sekarang ini. Ketika minyak goreng mulai turun, sekarang justru harga cabai yang melambung.
Tingginya harga cabai rawit membuat Rafi harus merogoh kocek lebih dalam. "Sekarang belanja Rp 1 juta dapat dikit, nggak dapat apa-apa. Padahal dulu segitu cukup," curhat Rafi.
Dalam satu kali belanja, modal Rp 1 juta bisa memenuhi kebutuhan dapur warteg selama 5-7 hari. Namun kini, ia harus mengeluarkan modal lebih banyak.
Rafi dan Aini berharap pihak terkait, khususnya Mendag Zulkifli Hasan, dapat segera mengatasi mahalnya harga cabai dan sayuran. Sebab Industri rumah makan sangat bergantung dengan komoditas tersebut.
(dna/dna)