Ramai di media sosial terkait video kapal yang mengangkut ternak dengan cara yang sadis. Metode tersebut tidak memenuhi ketentuan perundangan di UU Peternakan.
Padahal saat ini pemerintah mendukung terciptanya kesejahteraan hewan atau animal welfare. Dengan kapal khusus ternak, maka hewan yang diangkut bisa lebih sejahtera dan aman dalam perjalanan ke tempat tujuan.
Menanggapi hal tersebut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mendorong terwujudnya swasembada pangan dalam hal ini daging sapi dan kerbau dengan menjamin kelancaran distribusi menggunakan moda transportasi laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal Ternak ini sejalan dengan diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar Dan Perbatasan.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha mengungkapkan selama hampir tujuh tahun beroperasi, Kapal Ternak telah menunjukkan hasil yang cukup baik.
"Penyelenggaraan angkutan khusus ternak mengalami peningkatan setiap tahunnya mulai dari aspek armada, trayek, jumlah ternak yang diangkut hingga penambahan pelabuhan bongkar dan pelabuhan muat," kata Arif dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6/2022).
Saat ini ada enam Kapal Ternak dilayani oleh KM Camara Nusantara (1, 2, 3, 4, 5 dan 6) dengan spesifikasi panjang keseluruhan kapal (LOA) Âą69.78 m, lebar Âą13.6 m dan kapasitas ruang muat yang mencapai 150 Ton. Kapal Angkutan Khusus Ternak dapat mengangkut ternak dengan kapasitas sebanyak 550 ekor ternak sapi.
"Kapal Ternak di tahun 2015 itu awalnya cuma ada 1 trayek dengan 4 pelabuhan muat dan 4 pelabuhan bongkar dengan realisasi muatan sebanyak 353 ekor," ujar Arif.
Selanjutnya, pada 2016 realisasi muatan ternak meningkat signifikan menjadi 8403 ekor dan sedikit menurun di tahun 2017 menjadi 7990 ekor. "Tahun 2018 trayek Kapal Ternak bertambah menjadi 6 trayek dengan 10 pelabuhan muat dan 7 pelabuhan bongkar. Realisasi muatan pun meningkat tajam menjadi 34.134 ekor," ujarnya.
Di tahun 2019, realisasi muatan meningkat menjadi 42.726 ekor dan tahun 2020 42.984 ekor. "Setiap tahun bertambah karena manfaat keberadaan Kapal Ternak dapat dirasakan oleh masyarakat. Selain kondisi kesehatan dan kesejahteraan hewan yang jadi lebih baik, ongkosnya juga murah karena ada subsidi," jelasnya.
Apa saja fasilitas di kapal ternak? Cek halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Pasar Hewan di Purwakarta Kembali Buka, Harga Sapi Naik Jelang Idul Adha