Menimbang Peluang Garuda Lolos dari Jeratan PKPU

Menimbang Peluang Garuda Lolos dari Jeratan PKPU

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 17 Jun 2022 13:07 WIB
Dirut Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (Foto: Screenshoot 20detik)
Jakarta -

Hari ini babak baru proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Garuda Indonesia mulai berjalan. Pengamat menilai proposal perdamaian utang yang diajukan Garuda bakal mendapat restu dari para kreditur.

Pengamat Penerbangan Alvin Lie menyatakan manajemen Garuda memiliki keinginan kuat untuk menyelesaikan utang. Berbagai upaya, menurutnya, sudah dilakukan Garuda agar mencapai kesepakatan dengan para kreditur.

"Saya cukup optimis mayoritas kreditur dan lessor akan menyetujui rencana bisnis dan pola pembayaran tunggakan hutang yang diajukan Garuda Indonesian dalam menyelesaikan kewajibannya," kata Alvin dalam keterangannya, Jumat (16/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga melihat manajemen Garuda Indonesia sudah membangun komunikasi yang terbuka dengan kreditur dan lessor. Dari data yang ada, dirinya mengetahui bahwa Garuda Indonesia juga menyodorkan rencana bisnis yang cukup realitis, logis dan mengakomodir aspirasi dari para kreditur dan lessor.

"Pendekatan negosiasi manajemen Garuda Indonesia cukup meyakinkan sehingga mampu memperoleh komitmen jangka panjang kreditur dan lessor. Dan ini merupakan modal penting menuju voting besok," kata Alvin.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (JAPRI) Gerry Soejatman juga optimis proposal perdamaian utang Garuda bakal disetujui oleh kreditur. Dia melihat ada upaya yang maksimal dari manajemen Garuda Indonesia untuk menjaga kepercayaan pada kreditur dan lessor untuk menyelesaikan kewajibannya.

"Saya tidak bisa bahas aspek finansialnya, namun melihatnya banyak yang sudah dilakukan dari sisi cost control di dalam Garuda Indonesia sendiri untuk bisa meyakinkan diri sendiri serta kreditur bahwa jika PKPU menang, maka mereka akan maju ke depan tidak hanya sebagai maskapai yang menunda hutang, tetapi perusahaan yang juga merampingkan diri agar bisa survive dan melunasi kewajibannya kepada kreditor yang juga mau berkorban," papar Gerry.

Lihat juga video 'Jokowi Minta Mendagri Ubah Stempel Kepala Desa Jadi Lambang Garuda':

[Gambas:Video 20detik]



Bersambung ke halaman selanjutnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengklaim sudah ada 50% kreditur yang berkomitmen akan menyetujui proposal damai yang ditawarkan pihaknya. Proses negosiasi panjang dilakukan oleh dirinya dan perusahaan kepada para kreditur.

"Jadi di balik ini kita analisa dan nge-sense sehingga saya nyatakan dsri sisi confidence, kita ini hari ini confidence level kita di atas 50% yang dukung kita dari total kreditur," ungkap Irfan ditemui wartawan di kantornya, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2022).

Dalam proses voting PKPU sendiri, pihak Irfan harus memenuhi persetujuan sebanyak 50+1% dari total kreditur terdaftar pada proses PKPU.

Selain itu, Garuda juga harus mengejar target 67% dari total utang kreditur yang terdaftar di PKPU. Jadi meskipun sudah ada 50% kreditur setuju proposal damai Garuda, total jumlah utangnya harus mencapai 67% dari total utang terdaftar di PKPU.

(hal/dna)

Hide Ads