Krisis Bikin Ngeri! Warga Sri Lanka Kabur Cari Uang ke Negeri Orang

Krisis Bikin Ngeri! Warga Sri Lanka Kabur Cari Uang ke Negeri Orang

Aulia Damayanti - detikFinance
Minggu, 19 Jun 2022 06:28 WIB
A schoolboy studies while waiting in a queue with his father to buy petrol due to fuel shortage, amid the countrys economic crisis, in Colombo, Sri Lanka, June 16, 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Selama lima bulan pertama 2022, Sri Lanka telah mengeluarkan 288.645 paspor dibandingkan dengan 91.331 pada periode yang sama tahun lalu, menurut data pemerintah.

Sebagian besar orang ingin kabur karena negaranya dilanda krisis ekonomi. Bagaimana bisa melanjutkan hidup jika kondisi negara kekurangan makanan, gas untuk memasak, bahan bakar, dan obat-obatan. Krisis itu terjadi akibat kelalaian dalam mengurus ekonomi dan pandemi COVID-19 menghapus cadangan devisanya.

Sri Lanka Krisis BBM

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisis ekonomi di Sri Lanka membuat BBM pun menjadi barang yang langka. Antrean di SPBU mengular hingga kejauhan kilometer.

Lebih mengkhawatirkan lagi, Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera, mengatakan stok bahan bakar minyak (BBM) di Sri Lanka hanya cukup untuk lima hari. Hal itu diumumkan kemarin Jumat (17/6), jika dihitung dari hari ini artinya tersisa empat hari lagi.

ADVERTISEMENT

"Kami berjuang untuk mendapatkan pasokan bahan bakar karena masalah valas kami dan pemerintah bekerja untuk mengelola stok solar dan bensin yang ada hingga 21 Juni," katanya, dikutip dari CNN, (18/6).

Wijesekera mengakui, sulit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Apa lagi cadangan devisa Sri Lanka sudah semakin menurun. Uang habis untuk mengimpor makanan, obat-obatan dan BBM selama ini.

"Kami merasa sangat sulit untuk memenuhi permintaan dan stok bisa habis lebih cepat jika kami tidak mengurangi perjalanan yang tidak penting dan berhenti menimbun bahan bakar," terangnya.

"Kami berharap akan ada pengiriman bensin dalam tiga hari ke depan dan dua pengiriman lagi dalam delapan hari ke depan," tambahnya.

Langkanya pasokan energi ini merupakan buntut krisis ekonomi yang melanda negara dengan 22 juta penduduk itu. Sri Lanka tengah menunggu kepastian pinjaman dari pemerintah India sebesar US$ 500 juta dari Bank Exim. Uang itu nantinya akan digunakan untuk membeli BBM selama seminggu ke depan.



Simak Video "Video Gemerlap Cahaya di Perayaan Waisak Sri Lanka"
[Gambas:Video 20detik]

(zlf/zlf)

Hide Ads