Cara CT Bantu Korban Badai PHK Saat Krisis Moneter 1997

Cara CT Bantu Korban Badai PHK Saat Krisis Moneter 1997

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Senin, 20 Jun 2022 11:12 WIB
Hari ini bank digital besutan CT Corp Allo Bank resmi meluncur. Chairul Tanjung mengungkapkan hari rilis Allo Bank bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Foto: Rafida Fauzia
Jakarta -

Lahir dari keluarga yang tidak bergelimang harta, membuat Chairul Tanjung kerap peduli terhadap masyarakat di sekitarnya. Pemilik CT Corp itu, juga sempat ikut membantu untuk menanggulangi masalah pada saat krisis moneter yang pernah dialami Indonesia.

Dalam buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' yang disusun oleh Tjahja Gunawan Diredja, diceritakan pada krisis moneter di Asia dan Indonesia pada tahun 1997, yang berlanjut kepada krisis multidimensi pada 1998, telah banyak berpengaruh pada tatanan ekonomi.

Pada saat itu, banyak perusahaan yang gulung tikar yang mengakibatkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Angka pengangguran meningkat drastis, tingkat kemiskinan melonjak, akibat penambahan jumlah penganggur tadi. Harga bahan pangan mahal luar biasa, sulit dibeli oleh sebagian besar rakyat Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, di saat yang sama, beberapa perusahaan milik CT tidak ada satupun yang terkena dampak. Meski terkena, efeknya tidak terlalu parah. CT mengaku merasa beruntung bisa selamat dari krisis tersebut. Di sisi lain, Bank Mega miliknya di saat itu juga telah mulai meraup keuntungan yang tidak sedikit.

"Saya merasa beruntung bisa selamat dari krisis sedemikian rupa, dan masih mampu berlari saat banyak lainnya berdiri saja sulit," ungkap CT dalam buku itu.

ADVERTISEMENT

Melihat hal tersebut, CT bersama beberapa kenalannya Mar'ie Muhammad, Prof. Sujudi, Fanni Habibie, (alm.) Bondan Winarno, Pratiwi Sudarmono, Husein dan Bambang Rahmadi pun mendirikan sebuah yayasan bernama KKI (Komite Kemanusiaan Indonesia). KKI mulanya berkantor di rumah Husein di Jalan Brawijaya, lalu sejak tahun 2003 pindah ke Jalan Bangka.

KKI merupakan yayasan yang berfokus untuk membantu menanggulangi krisis ekonomi, tapi dengan cara praktis dan riil langsung ke lapangan. KKI murni kerja bersama di luar pemerintahan. Daerah kerja KKI saat itu dibatasi sementara di kantong-kantong kemiskinan Jakarta, di antaranya Kapuk dan Cilincing.

Setiap kelurahan termiskin di sana akan anggarkan dana Rp 1 miliar. Anggaran sebesar itu, dibagi menjadi tiga peruntukan, yakni sebagai stimulus untuk menggerakkan ekonomi, memperbaiki fasilitas umum, dan mencegah agar anak-anak tidak sampai putus sekolah. Nantinya, para tenaga ahli akan menginap di rumah-rumah penduduk, agar bisa merasakan langsung kesulitan masyarakat. Masyarakat sekitar dilibatkan secara aktif karena basis program kerja ini bersifat community development.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Dengan dana Rp 400 juta, buruh-buruh pabrik yang rata-rata terkena PHK akan diberikan pelatihan keterampilan. Contohnya, budidaya lele, jahit-menjahit bagi ibu-ibu, membuat warung, hingga berjualan gado-gado. Kemudian, Rp 300 juta selanjutnya adalah untuk memperbaiki fasilitas umum, seperti jalan kampung, renovasi sekolah dan WC umum.

CT pernah memimpin langsung yayasan ini selama satu tahun, 1998-1999, dan turun langsung mengerjakan program pengentasan rakyat dari kemiskinan.

"Saya pernah seperti mereka saat tinggal di Gang Abu, dan itu sangat tidak enak. Mereka kembali berdiri dan mendapatkan penghasilan dari berbagai usaha mikro. Dana tersebut juga ditujukan bagi upaya pencegahan anak-anak, agar jangan sampai putus sekolah," tulis CT.

Awal krisis moneter 1998, pekerjaan KKI kemudian diarahkan kepada upaya pencegahan narkoba. Pekerjaan KKI bertambah lagi dengan upaya meminimalkan penyebaran HIV di masyarakat. Selanjutnya, CT sudah tidak terlalu aktif pada keseharian operasional KKI.

"Sungguh indah apabila semua bergerak saling membantu saudara yang lain dan tidak perlu menunggu komando pemerintah, seperti yang kita lakukan dulu tahun 1998. Menghapus tangis dan meretas lingkar kemiskinan," ungkap CT.

CT memang merupakan sosok pengusaha, yang mempunyai motivasi manajemen dalam suasana kritis. Hal ini dibuktikan dengan membentuk KKI dan berbagai kegiatan lainnya.

Penasaran dengan cerita inspiratif CT lainnya? detikers bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan CT lho!

Caranya gimana? Lihat di halaman berikutnya

Cukup Download E-Book dan Download E-Book & Bertemu CT. Untuk login pastikan kamu telah memiliki akun MPC atau sebagai nasabah dari Allo Bank. (Klik di sini untuk download)

Login dengan masukan nomor telepon dan password akun MPC atau Allo Bank. Bagi yang ingin mengunduh e-book sekaligus mendaftar acara "Makan Malam dan Dialog Bersama Chairul Tanjung" wajib memiliki Allo Prime dan menjawab pertanyaan pada form pendaftaran.

Setelah menjawab pertanyaan, e-book sudah langsung bisa diunduh. Sedangkan, pengumuman orang yang berkesempatan makan malam bareng dengan CT akan diumumkan Senin, 25 Juli 2022. Sebagai informasi, kesempatan makan malam dan ngobrol bareng CT hanya untuk 60 orang terpilih. Undangan hanya untuk satu orang dan tidak dapat dialihkan.

Bagi 60 peserta terpilih pada tanggal 28 Juli 2022 wajib melakukan pendaftaran ulang di Lobby Gedung Transmedia Tendean, Jakarta Selatan pukul 16.00 WIB dan mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah ditentukan. Jangan sampai kelewatan ya!



Simak Video "Video: Chairul Tanjung Pulang Kampung ke Sibolga, Ziarah dan Bagikan Zakat"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads