Sebelumnya dalam riset bertajuk Survei Persepsi & Perilaku Konsumsi Online Food Delivery di Indonesia oleh Tenggara Strategics (2022), GoFood disebut sebagai penguasa pasar OFD tanah air. Nilai transaksi (GMV) GoFood tahun lalu tercatat Rp 30,65 triliun atau setara 39% lebih dari total GMV OFD yang sebesar Rp 78,4 triliun. GoFood mengungguli para pesaingnya seperti ShopeeFood dengan nilai transaksi Rp 26,49 triliun (34%), dan GrabFood Rp 20,93 triliun (27%).
Economic Research Lead Tenggara Strategics Stella Kusumawardhani saat memaparkan hasil surveinya pekan lalu mengungkapkan, GoFood merupakan platform OFD yang paling diingat alias menjadi top of mind dibandingkan dua kompetitornya. Selain itu, GoFood merupakan aplikasi OFD yang paling banyak dimiliki masyarakat.
"Setengah dari konsumen menyebut GoFood sebagai layanan OFD yang paling diingat atau top of mind. Mayoritas konsumen (72%) memilki lebih dari satu aplikasi OFD di telepon genggamnya. GoFood merupakan aplikasi yang paling banyak dimiliki oleh konsumen Indonesia (76%), diikuti ShopeeFood (72%), dan GrabFood (64%)," ungkap Stella.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tenggara Strategics juga manaksir pertumbuhan OFD masih akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan seiring peningkatan GMV pada sektor ekonomi digital. Proyeksinya pada 2025 GMV layanan transportasi dan OFD di Indonesia bakal mencapai US$ 16,8 miliar dengan CAGR lebih dari 25%.
Dilansir dari data survei Trimegah Sekuritas yang terbit Mei 2022, GoFood juga memimpin pangsa pasar OFD (49%) di segmen gender, kelompok usia, kota, dan kelompok pendapatan dibandingkan GrabFood (28%), ShopeeFood (18%), dan Traveloka Eats (3%).
Menariknya, ketika responden ditanya tentang sensitivitas mereka terhadap harga dan kemungkinan berpindah layanan karena harga, pengguna GoFood mempunyai nilai terendah dibanding kompetitor yang menunjukkan kesetiaan mereka terhadap GoFood didorong oleh kualitas layanan, bukan oleh promo atau harga murah.
Dalam riset Trimegah bertajuk GoTo Gojek Tokopedia 1+1+1 = Borderless Value Unlocked itu juga memproyeksikan GTV GoTo bisa tumbuh dengan CAGR 48% dalam tiga tahun mendatang. Itu berkat strategi hyperlocal yang telah diinisiasikan sejak GoTo grup berdiri dan telah diimplementasikan terhadap seluruh lini bisnisnya.
"Tulang punggung GoTo terdapat dalam kapabilitas armadanya, GoTo saat ini memiliki 2,5 juta mitra armada yang menjangkau 99% kabupaten kota di Indonesia. Perlu dicatat bahwa mitra armada Ini memiliki beragam fungsi seperti ride hailing, OFD, sampai pengiriman barang yang memungkinkan mereka memiliki keunggulan dalam kompetisi yang sangat ketat, terutama soal efisiensi biaya," papar laporan Trimegah.
(dna/dna)