Kepunahan Tanah Jadi Ancaman Baru Ketahanan Pangan

Kepunahan Tanah Jadi Ancaman Baru Ketahanan Pangan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 21 Jun 2022 17:23 WIB
Petani beraktifitas di lahan tidur yang dijadikan lahan pertanian di Kampung Tangguh Jawara Perigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (3/7/2020). Sejumlah komoditas pertanian dilakukan di tempat ini seperti kangkung, bayam, bawang, empang ikan bawal maupun ikan nila.
Foto: Ari Saputra

Melli juga mengatakan bahwa untuk menghadapinya, swasembada pangan sangat penting untuk diupayakan. Namun swasembada tidak akan terjadi jika produksi tanaman menjadi tidak maksimal akibat kondisi tanah di negara tersebut tidak subur.

"Percuma saja kita bicara tentang Indonesia menjadi ekonomi terbesar ke-5 di tahun 2045, jika masalah kepunahan tanah tidak kita perhatikan sebagai suatu urgensi," imbuh dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah beberapa tahun isu ini banyak dibicarakan para ahli dan saintis, akhirnya di tahun 2022 ini muncul gerakan Save Soil yang diinisiasi seorang yogi dan humaterian, berusia 65 tahun bernama Sadhguru Jaggi Vasudev, yang juga pendiri Yayasan Isha.

Dia berhasil mengangkat masalah tanah menjadi perhatian sejumlah pemimpin negara-negara di dunia melalui Gerakan Selamatkan Tanah (Save Soil). Gerakan ini merupakan bagian dari Gerakan Planet Sadar (Conscious Planet).


(fdl/fdl)

Hide Ads