Hubungan Dagang RI-Sri Lanka
Berdasarkan data BPS, tercatat bahwa ekspor Indonesia ke Sri Lanka mencapai US$ 379,9 juta atau setara Rp 5,43 triliun (kurs Rp 14.300), sekitar 0,16% dari total ekspor Indonesia pada 2021.
Produk ekspor utama Indonesia ke Sri Lanka tahun 2021 adalah minyak kelapa, karet, besi, semen portland, dan tembakau tidak diproduksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Indonesia membeli barang dari Sri Lanka sebesar US$ 53,35 juta atau setara Rp 762 miliar. Nilai tersebut sama dengan 0,03% dari total impor Indonesia pada 2021.
Barang yang diimpor dari Sri Lanka oleh Indonesia banyak berhubungan dengan tekstil. Seperti bahan rajutan, kain beludru, mesin untuk tekstil dan lainnya.
Nasib WNI di Sri Lanka
Duta Besar RI untuk Sri Lanka dan Maladewa, Dewi Gustina Tobing memastikan Warga Negara Indonesia (WNI) di Sri Lanka masih dapat memenuhi kebutuhan pokok di tengah krisis yang melanda negara di Asia Selatan itu.
"Terkait WNI di Sri Lanka, KBRI Kolombo terus berkomunikasi dan memastikan bahwa mereka masih dapat memenuhi kebutuhan pokok di tengah krisis ekonomi yang menyebabkan kelangkaan BBM, gas LPG, obat-obatan dan pangan," kata Dewi dalam keterangan resmi.
Berdasarkan datanya, saat ini terdapat sekitar 300 WNI yang berada di Sri Lanka dan pada umumnya mereka menikah dengan warga setempat. Sebagian sebagai profesional, maupun bekerja di sektor pariwisata.
"KBRI Kolombo dari waktu ke waktu terus memantau kondisi WNI yang jumlahnya berkisar 300 orang dan siaga membantu memenuhi kebutuhan pokok para WNI yang sangat membutuhkan," jelas Dewi.
(aid/das)